Mata Lokal Fest 2025
Sampah Makanan di Program Makan Bergizi Gratis Jadi Solusi Kompos, Tribun Network Dorong Kolaborasi
CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, mengungkapkan bahwa sisa makanan dari program ini berpotensi besar untuk dijadikan pupuk kompos oleh petani lokal.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Sampah makanan dari program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak tak hanya menjadi tantangan baru, tapi juga membuka peluang inovasi ramah lingkungan.
CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, mengungkapkan bahwa sisa makanan dari program ini berpotensi besar untuk dijadikan pupuk kompos oleh petani lokal.
Hal ini disampaikannya dalam acara Mata Lokal Fest 2025 yang membahas keberlanjutan lokal sebagai bagian dari upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Tribun Network, sebagai jaringan media terbesar di Indonesia, mengambil peran aktif dalam menghubungkan pemangku kepentingan agar solusi seperti ini bisa diperluas.
Dahlan juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, media, dan sektor swasta dalam mengelola isu lingkungan dari program sosial.
Salah satu contohnya adalah PT Sampoerna yang kini membina lebih dari 21 ribu petani untuk memanfaatkan sampah organik.
Inisiatif ini dinilai bisa menjadi model praktik baik yang dapat direplikasi dan bahkan dibawa ke level global.
[Cek Berita dan informasi Mata Lokal Fest 2025 KLIK DISINI]
Apa Tantangan Lingkungan dari Program Makan Bergizi Gratis?
Mengapa Sampah Makanan Jadi Sorotan?
Ketika pemerintah menggulirkan program MBG untuk anak-anak di berbagai daerah, salah satu tantangan yang muncul adalah sampah makanan yang ditinggalkan anak-anak setelah makan.
Beragam sisa makanan yang tidak habis dikonsumsi menjadi potensi masalah lingkungan baru jika tidak ditangani dengan bijak.
Masalah ini menjadi perhatian dalam acara Mata Lokal Fest 2025 bertajuk "Cutting Edge for Local Sustainability", yang digelar pada Kamis (8/5/2025) di Hotel Shangri-La Jakarta.
Dalam acara tersebut, CEO Tribun Network Dahlan Dahi menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencari solusi.
“Sisa makanan dalam program MBG ternyata bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos oleh para petani. Ini inovasi yang muncul dari tantangan,” ujar Dahlan.
Bagaimana Sampah Makanan Diubah Jadi Solusi?
Dahlan mencontohkan salah satu praktik baik yang sedang berlangsung, di mana sisa makanan dari program MBG dialihkan untuk menjadi kompos.
Menurutnya, ini adalah bentuk inovasi lokal yang lahir dari persoalan nyata, dan bisa dijadikan model untuk diterapkan lebih luas.
Ia juga menyebut keterlibatan pihak swasta, seperti PT Sampoerna, yang telah membina lebih dari 21 ribu petani di berbagai daerah.
Program ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para petani melalui pemanfaatan sampah organik.
“Bagaimana kalau PBB bisa menemukan resources atau best practice dari negara lain yang bisa mengelola sampah organik ini lebih baik? Ini bagian dari menghubungkan pemangku kepentingan,” katanya.
Siapa Saja yang Terlibat dalam Menyelesaikan Masalah Ini?
Peran Media: Apa yang Bisa Dilakukan oleh Tribun Network?
Sebagai jaringan media terbesar di Indonesia dengan kantor di 41 kota dan wartawan tersebar di lebih dari 300 kota, Tribun Network ingin mengambil bagian dalam penyelesaian masalah sosial, termasuk isu gizi dan lingkungan.
“Kita berharap dengan jaringan ini, kita bisa membuka akses informasi mengenai kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan di seluruh Indonesia,” kata Dahlan dalam sambutannya.
Tribun Network mengambil peran sebagai penghubung informasi, sekaligus platform untuk memperkuat kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Siapa Lagi yang Hadir dan Apa Pandangannya?
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh seperti Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad, Staf Khusus Menteri Pertanian Sam Herodian, dan Direktur UNIC Jakarta Miklos Gaspar, yang mendukung pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam menghadapi tantangan global, termasuk dalam manajemen limbah makanan dari program MBG.
Bagaimana Tantangan Global Dihadapi dengan Kolaborasi Lokal?
Apa Hubungan antara SDGs dan Sampah Makanan?
Menurut Dahlan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2015 telah menetapkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yang salah satunya mencakup isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Sampah makanan adalah bagian penting dari problematika tersebut.
Melalui pendekatan kolaboratif, Dahlan berharap model-model lokal seperti pemanfaatan sampah makanan untuk kompos bisa diangkat menjadi contoh praktik baik global.
Kuncinya ada pada sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk media, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
Apa Tantangan Baru yang Perlu Diantisipasi?
Selain isu lingkungan dan pangan, Dahlan juga menyinggung tantangan masa depan seperti dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap dunia kerja.
Ia mengingatkan bahwa perubahan ini bisa menambah lapisan kesulitan baru, terutama jika tidak diantisipasi dengan kesiapan sosial dan kebijakan yang inklusif.
“Semoga usaha kita bareng-bareng ini, betapapun kecilnya, bisa membangun sinergi untuk mengatasi masalah-masalah publik yang sudah dan akan terjadi. Ini tugas yang mulia sekali,” ujarnya.
Bagaimana Kita Bisa Berperan?
Program MBG adalah langkah penting menuju perbaikan gizi anak-anak Indonesia.
Namun, keberhasilannya tidak bisa dilepaskan dari pengelolaan limbah makanan yang bijak.
Apa yang sebelumnya dianggap sebagai masalah kini bisa menjadi solusi, jika ada kemauan untuk berinovasi dan bekerja sama lintas sektor.
Media seperti Tribun Network, perusahaan seperti PT Sampoerna, serta dukungan dari pemerintah dan organisasi internasional, menunjukkan bahwa kolaborasi lokal mampu menjawab tantangan global.
Sampah makanan bukan lagi sekadar limbah, melainkan peluang keberlanjutan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dahlan Dahi: Mata Lokal Fest 2025 Jadi Wadah Mengembangkan Inovasi Pembangunan Berkelanjutan
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!
Makan Bergizi Gratis
Sampah makanan
Program MBG
Kompos dari sisa makanan
Sampah Organik
Pupuk Kompos
Pengelolaan sampah makanan di sekolah
Sisa makanan anak-anak jadi kompos
Solusi sampah makanan program pemerintah
Tribun Network
Alasan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Pada HUT ke-80 RI Terungkap di Mata Lokal Fest 2025 |
![]() |
---|
Kalbar Terpilih Bantu Atasi Krisis Beras Dunia, Malaysia Jadi Negara Tujuan Ekspor Pertama |
![]() |
---|
Wacana Merombak Narasi Sejarah Indonesia, Menteri Kebudayaan Gagas Penulisan Ulang Sejarah Indonesia |
![]() |
---|
Fokus Urai Kemacetan dan Polusi di Jakarta, Pemerintah Gratiskan 15 Golongan dan Berikan Insentif |
![]() |
---|
Solusi Diversifikasi Pasar Respon Atas Kebijakan Tarif Impor Trump, Maman: Prioritas Pasar Domestik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.