Breaking News

Ragam Contoh

Contoh Kurikulum Merdeka dan P5, Transformasi Pembelajaran Berbasis Projek di Indonesia

Salah satu inovasi utama dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program ini menjadi bagian integral dalam pela

Genered by AI : Gemini
CONTOH P5- Salah satu inovasi utama dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program ini menjadi bagian integral dalam pelaksanaan kurikulum baru, dengan tujuan untuk membentuk pelajar yang memiliki kompetensi global namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur Pancasila. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan berbagai terobosan, salah satunya melalui peluncuran Kurikulum Merdeka.

Program ini mulai diimplementasikan sejak tahun 2021 sebagai bagian dari transformasi pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Merdeka dirancang dengan pendekatan yang lebih fleksibel, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik.

Tidak hanya menekankan pada pencapaian akademik semata, kurikulum ini juga mendorong penguatan karakter, kemandirian, dan kreativitas siswa. Pendekatan yang diusung mencerminkan semangat pembelajaran yang inklusif serta relevan dengan kebutuhan zaman.

Salah satu inovasi utama dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program ini menjadi bagian integral dalam pelaksanaan kurikulum baru, dengan tujuan untuk membentuk pelajar yang memiliki kompetensi global namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Apa itu P5?

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah serangkaian kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat enam dimensi utama dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

  2. Berkebinekaan global

  3. Bergotong royong

  4. Mandiri

  5. Bernalar kritis

  6. Kreatif

Melalui P5, peserta didik diajak untuk terlibat aktif dalam proyek nyata yang kontekstual dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bertujuan agar pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga memberikan pengalaman langsung yang bermakna.

Memahami Alur Tujuan Pembelajaran / ATP dalam Kurikulum Merdeka untuk Siswa Sekolah Dasar

Paradigma Baru: Pembelajaran Berbasis Projek

Dalam pelaksanaannya, P5 menerapkan paradigma pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dari pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran ini ditandai dengan adanya interaksi edukatif, yaitu interaksi sadar antara pendidik dan peserta didik yang terarah, metodologis, serta dilakukan secara sistematis.

Tiga tahap penting dalam pelaksanaan P5 adalah:

  • Perencanaan (rancangan): Guru dan siswa bersama-sama merancang proyek berdasarkan tema tertentu.

  • Pelaksanaan: Siswa bekerja secara individu maupun kelompok untuk menyelesaikan proyek, sambil menerapkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas.

  • Evaluasi: Hasil proyek dievaluasi bukan hanya dari produk akhir, tetapi juga dari proses, sikap, dan keterlibatan siswa selama kegiatan berlangsung.

Dengan adanya P5, Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pengetahuan kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pengembangan kompetensi yang relevan di abad ke-21.

Nah berikut ini adalah contoh kegiatan P5 Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka

1. Membuat Kerajinan Tangan Khas Daerah

Siswa dapat membuat kerajinan tangan seperti anyaman, batik mini, atau ukiran sederhana.

2. Membuat Herbarium

Ajak siswa membuat herbarium dengan mengumpulkan dan mengeringkan berbagai jenis daun.

3. Bersih-bersih Pantai

Ajak siswa membersihkan pantai terdekat. Selain menjaga kebersihan lingkungan, mereka juga belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

4. Mempelajari Tarian Daerah

Ajak siswa mempelajari tarian daerah yang berasal dari daerah masing-masing. Mereka bisa tampil dalam acara sekolah.

5. Berkebun Mini

Ajak siswa menanam berbagai jenis tanaman di pot kecil. Mereka bisa belajar tentang siklus hidup tumbuhan dan pentingnya menjaga lingkungan.

6. Mengunjungi Museum Lokal

Kunjungan ke museum lokal akan memperkenalkan siswa pada sejarah dan budaya daerahnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved