Hari Buruh

May Day 2025, Apindo Kalbar Soroti Harmoni Pengusaha dan Buruh serta Dampak Global

Tahun ini, masing-masing perusahaan di Kalbar memilih untuk menggelar peringatan May Day secara internal bersama karyawannya. 

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
HARI BURUH - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Barat, Andreas Acui Simanjaya. Ia menyampaikan apresiasi penuh kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalbar atas komitmen dan sinergi yang terjalin selama ini bersama organisasi pengusaha dan serikat buruh khususnya dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Barat, Andreas Acui Simanjaya menyampaikan apresiasi penuh kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalbar atas komitmen dan sinergi yang terjalin selama ini bersama organisasi pengusaha dan serikat buruh khususnya dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day).

“Kita melihat sinergi yang sangat baik selama ini dan kita memberikan apresiasi sepenuhnya kepada Disnakertrans bersama para pihak, termasuk organisasi buruh, yang telah bersama-sama berusaha mencapai tata kelola ketenagakerjaan yang baik di Kalimantan Barat,” ujar Andreas Acui melalui pesan WhattsApp, Sabtu 3 Mei 2025.

Ia menambahkan Apindo memandang peringatan Hari Buruh sebagai momentum penting untuk memperkuat hubungan industrial yang harmonis dan membangun kebaikan bersama dalam dunia ketenagakerjaan.

Wali Kota Pontianak Tekankan Pentingnya Perlindungan Hak Buruh di Momentum May Day

Tahun ini, masing-masing perusahaan di Kalbar memilih untuk menggelar peringatan May Day secara internal bersama karyawannya. 

Terkait perkembangan global, Andreas Acui juga menyoroti potensi dampak kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump terhadap sektor ekspor Kalbar

“Kebijakan Trump pasti ada pengaruh pada Indonesia dan Kalbar. Sebab posisi kita sebagai penjual komoditas seperti CPO, Karet dan Bahan tambang serta produksi hasil laut,” jelasnya.

Meski sebagian besar produk Kalbar tidak diekspor langsung ke AS melainkan ke Tiongkok dan negara lainnya sinyal dampak tersebut sudah mulai terasa. 

“Kita sudah melihat adanya penurunan harga karet sebagai contoh bahwa ada kemungkinan pembeli dari luar sudah siap-siap tidak menjual ke USA atau menyesuaikan diri dengan mengambil keuntungan lebih besar dari petani,” tambahnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved