Diselingkuhi di Hari Pernikahan, Pengantin Wanita Seret Gaun 7 Km Pulang ke Rumah

Keluarga dari kedua pihak telah menyepakati mahar dan hadiah pernikahan. 

Namun, pada hari pernikahan, keributan besar terjadi gara-gara perbedaan persepsi soal kualitas hadiah dan pakaian yang diberikan pihak pengantin pria.

Mengapa Pernikahan di India Gagal Terlaksana?

Keluarga pengantin wanita merasa kecewa dengan lehenga (gaun pengantin khas India) dan perhiasan yang diberikan, menilai bahwa barang-barang tersebut tidak layak dan tampak murahan. 

Mereka menganggap pihak pria tidak menghormati kesepakatan awal. 

Di sisi lain, pihak pengantin pria menuduh calon mertuanya terlalu banyak menuntut dan bersikap materialistis.

Situasi memanas ketika seorang kerabat diduga mengeluarkan pedang, membuat suasana kacau. 

Kedua belah pihak saling menuding sebagai penyebab rusaknya pernikahan. 

Mempelai wanita akhirnya memutuskan untuk membatalkan pernikahan dan meninggalkan lokasi tanpa berpamitan kepada calon suami.

"Saya pergi dan batalkan pernikahan ini. Saya akan membuat laporan bahwa kalian membuat kekacauan, membatalkan kesepakatan dan menuduh kami melakukan kekerasan," ungkap pengantin wanita tersebut.

Apa Pelajaran yang Bisa Diambil dari Dua Kisah Ini?

Dua kisah pernikahan yang gagal ini menunjukkan bagaimana kepercayaan dan ekspektasi yang tidak terpenuhi bisa menghancurkan hubungan dalam sekejap. 

Dalam kasus Vietnam, kebohongan dan pengkhianatan menjadi pemicunya.

Sementara di India, ketegangan budaya dan persoalan materi justru menjadi penyebab utama.

Keduanya memperlihatkan betapa pentingnya komunikasi jujur dan saling menghargai sebelum dan sesudah pernikahan.