Berita Viral

Balas Dendam Istri Tolak Berhubungan, Suami Tinggalkan Bayinya di Hutan

Aksi tersebut dilakukan karena sang istri menolak berhubungan intim hanya beberapa hari setelah melahirkan. 

South China Morning Post
BAYI DITELANTARKAN - Seorang pria muda di Thailand ditangkap polisi setelah diduga menelantarkan bayi laki-lakinya yang baru berusia dua minggu di tengah hutan sebagai bentuk balas dendam terhadap istrinya. Aksi tersebut dilakukan karena sang istri menolak berhubungan intim hanya beberapa hari setelah melahirkan. 

Polisi kemudian melakukan tes urin terhadap Wuttichai dan hasilnya menunjukkan bahwa ia positif menggunakan narkotika. 

Dengan hasil tersebut, Wuttichai kini menghadapi tuduhan terkait penyalahgunaan narkoba, serta pelanggaran hukum lainnya yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga dan penelantaran anak.

Apa Sanksi Hukum bagi Pelaku Penelantaran Anak di Thailand?

Berdasarkan hukum yang berlaku di Thailand, penelantaran anak di bawah usia sembilan tahun dapat dikenai hukuman pidana.

Jika tindakan tersebut tidak menyebabkan luka fisik yang serius, pelaku dapat dijatuhi hukuman penjara hingga tiga tahun atau denda sebesar 6.000 baht (setara sekitar 180 dolar AS).

Dalam kasus Wuttichai, meskipun bayinya ditemukan dalam keadaan selamat, kondisi psikologis anak dan ibunya bisa mengalami trauma jangka panjang. 

Pihak kepolisian juga menyebutkan bahwa selain proses hukum, Wuttichai akan diarahkan menjalani rehabilitasi sebagai bagian dari pemulihan kecanduannya terhadap narkotika.

Apa Tanggapan Publik Thailand terhadap Insiden Ini?

Peristiwa ini menimbulkan gelombang kemarahan publik. 

Banyak pengguna media sosial di Thailand yang mengecam tindakan Wuttichai dan menilai bahwa ia tidak layak menyandang status sebagai seorang ayah.

"Kekerasan fisik terhadap istri dan anak-anaknya, perjudian, penggunaan narkoba. Menuntut seks 12 hari setelah melahirkan. Saya tidak bisa berkata apa-apa," ujar seorang warganet dalam komentar yang viral di media sosial.

Komentar lain menambahkan, “Malu pada lelaki itu. Bagaimana dia bisa melakukan itu pada istri dan anaknya yang masih kecil? Dia tidak seharusnya menjadi seorang ayah.” 

Bahkan ada juga yang mempertanyakan keputusan Orathai untuk memiliki anak dari pria seperti Wuttichai, “Mengapa dia punya anak dengan seorang pecandu narkoba? Saya merasa kasihan pada anak itu.”

Bagaimana Perlindungan Terhadap Ibu dan Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga di Thailand?

Kasus ini menyoroti urgensi perlindungan yang lebih kuat terhadap perempuan dan anak dalam rumah tangga di Thailand. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved