Kisah Petani Mensere, Sebut Masih Diterpa Kendala Kemarau Panjang

Kalau dikonversi beras itu 60 persen dari kering panen. Indeks pertanaman mencapai tiga atau hampir tiga

Penulis: Imam Maksum | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ IMAN MAKSUM
KELOMPOK TANI - Anggota Gapoktan Desa Mensere, Kecamatan Tebas beri keterangan, Minggu 13 April 2025. Petani mengaku kesulitan air kerap dihadapi bila kemarau panjang. 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Petani Desa Mensere Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas terus menggenjot peningkatan hasil panen padi walaupun menghadapi berbagai tantangan, Minggu 13 April 2025.
Total lahan pertanian di Mensere Komplek yang meliputi tiga desa yakni Desa Mensere, Desa Pusaka dan Desa Sungai Kelambu mencapai luas areal 1000 hektar.
Luasnya lahan tersebut menyimpan potensi besar peningkatan hasil panen padi untuk terus menyuplai kebutuhan beras. Namun kendala air di musim kemarau masih jadi tantangan petani.
Salah satunya diungkapkan Anwar Tono Anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bumi Lestari Desa Mensere bilang kesulitan air kerap dihadapi bila kemarau panjang.
"Kalau musim kemarau panjang, air menjadi sulit itu tantangan besar petani," ujar Anwar Tono, Minggu 13 April 2025.
Anwar mengatakan bahwa di Desa Mensere terdapat program optimalisasi lahan (Oplah) yang luasnya mencapai 170 hektar. Potensi panen dilahan ini, imbuh dia, mencapai 5,8 ton per hektare.

"Jumlah Oplah di Desa Mensere yang dikerjakan 170 hektar. Ini panen yang perdana kalau per hektare 5,8 ton per hektare," ungkapnya.

Dari hasil panen itu, kata Anwar, konferensi gabah kering ke beras dapat mencapai 60 persen. Sementara indeks penanaman (IP) dapat mencapai tiga kali masa tanam.
"Kalau dikonversi beras itu 60 persen dari kering panen. Indeks pertanaman mencapai tiga atau hampir tiga," ujarnya.
Selain kendala yang disebutkan di atas, sisi keuangan juga kerap dihadapi para petani untuk pemeliharaan padi. Kendati ketersediaan pupuk subsidi tak lagi jadi masalah besar di sana.
"Kalau kendala petani terkadang petani untuk memelihara tanaman padi terkendala segi keuangan. Kalau sisi pupuk ada tersedia pupuk subsidi," tegasnya.
Dia bilang total hamparan sawah di Mensere Komplek mencapai luas 1000 hektar. Petani di sana menanam varietas padi unggul lokal dan unggul nasional. 
"Kalau untuk total hamparan, Desa Mensere 300 hektar, untuk total di Mensere Komplek 1000 hektar. Itu mencakup Sungai Kelambu 400 hektar dan Desa Pusaka 300 hektar," tambahnya.
"Varitas unggul nasional dan unggul lokal yang kita tanam," sambungnya.

 - Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved