Berita Viral

Dokter PPDS Cabul Asal Pontianak Ternyata Punya Dua Korban Tambahan, Modus yang Digunakan Sama

Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan mengatakan dua korban tersebut telah diperiksa pada Kamis 10 April 2025.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase TribunJabar.id/Muhammad Nandri
DOKTER PERKOSA PASIEN - Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan saat memberikan update kasus Priguna Anugrah Pratama di Mapolda Jabar, Jumat 11 April 2025. Kombes Surawan mengungkap ada dua wanita selain FH yang turut menjadi korban keganasan Priguna Anugrah Pratama. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Fakta baru terungkap di pusaran kasus dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Priguna Anugrah Pratama yang memperkosa seorang keluarga pasien berinisial FH (21) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin 17 Maret 2025.

Ternyata, ada dua korban yang mendapat perlakuan yang sama sebelum FH.

Dua korban tersebut berusia 21 tahun dan 31 tahun.

Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan mengatakan dua korban tersebut telah diperiksa pada Kamis 10 April 2025.

"Benar bahwa ada dua korban ini ternyata telah menerima perlakuan yang sama dari tersangka dengan modus sama. Kejadiannya terjadi pada 10 Maret dan 16 Maret 2025 atau dengan kata lain sebelum kejadian yang menimpa FH (21)," katanya di Mapolda Jabar, Jumat 11 April 2025 dilansir dari TribunJabar.id.

Kombes Surawan pun menegaskan, modus yang digunakan pelaku Priguna Anugerah ini sama dengan para korbannya.

Untuk ke kedua korban tambahan ini, kata Surawan, dengan dalih akan melakukan analisa anastesi dan uji alergi terhadap obat bius.

"Korban-korbannya dibawa ke tempat yang sama, yakni Gedung MCHC lantai 7. Tapi, untuk yang dua korban tambahan ini merupakan pasien RSHS," katanya.

Babak Baru Kasus Dokter Anestesi Priguna Anugerah, Jumlah Korban Bertambah

Disinggung terkait pengawasan dari RSHS lantaran kejadian ini terjadi berulang, Surawan pun menyebut hal ini merupakan insiden.

Selain itu, ruangan tersebut memang belum digunakan sehingga RS pun akan melakukan evaluasi pengawasan, terutama dokter residen yang nanti sudah akan bekerjasama juga dengan Polda Jabar untuk pengawasan dokter residen ini.

Kronologi Kejadian

Dilansir dari TribunJabar, kejadian naas itu terjadi pada Senin 17 Maret 2025 dini hari lalu.

FH alias korban sebelum kejadian tengah menunggu kabar hidup dan mati kerabatnya di salah satu ruangan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung.

Puncaknya, kesehatan kerabatnya itu memburuk pada Senin dini hari.

FH lalu didatangi Priguna Anugrah Pratama yang kebetulan saat itu berjaga di ruang IGD.

Priguna lantas menjelaskan kondisi pasien tengah kritis.

Oleh karena itu, dibutuhkan segera donor darah untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Tak ingin buang waktu, korban bersedia menjadi donor.

Priguna lantas mengajak korban menjalani crossmatch.

Proses ini dilakukan untuk menemukan kecocokan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada penerima.

Proses itu, kata Priguna, bakal dilakukan di Ruang 711 di lantai 7 Gedung MCHC.

Gedung MCHC sejatinya bukan crossmatch

Ruangan itu berfungsi untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Saat itu, sudah tanggal 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB

Sesampainya di ruangan itu, Priguna langsung meminta korban berganti pakaian ke pakaian operasi saja.

Korban yang saat itu tak mengetahui proses crossmatch dipasangi infus oleh Priguna.

Priguna lalu menyuntikkan cairan obat yagn ternyata Midazolam melalui selang infus.

Midazolam biasa digunakan sebagai obat bius saat operasi.

UPDATE Fakta Baru Oknum Dokter Priguna Asal Pontianak Diduga Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Dalam sekejap, korban hilang kesadaran.

Tidak tanggung-tanggung, korban terlelap selama tiga jam.

Saat itulah Priguna memerkosa korban.

Sekitar pukul 04.00 WIB, korban akhirnya sadar.

Korban merasakan pusing di kepala sesaat setelah kejadian itu.

Ia juga mengaku kemaluannya sakit.

Kecurigaan mulai menjadi saat korban merasakan nyeri di kemaluan ketika buang air kecil.

Cemas terjadi sesuatu, korban dan keluarganya lantas melakukan visum di RSHS.

Hasilnya, ditemukan bekas cairan sperma di kemaluannya.  

Pihak keluarga korban lantas segera melaporkan kejadian ini ke Polda Jawa Barat.

Lima hari kemudian, tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar lalu menangkap Priguna di salah satu apartemen di Kota Bandung. 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved