BMKG Ingatkan Waspada Curah Hujan Rendah di Pesisir Kalimantan Barat pada Dasarian II April 2025

Anomali radiasi gelombang panjang (OLR) terpantau netral hingga negatif, mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Dok. Kompas.com
CURAH HUJAN - Ilustrasi hujan petir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk mewaspadai potensi berkurangnya curah hujan di wilayah pesisir utara pada dasarian kedua April 2025 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk mewaspadai potensi berkurangnya curah hujan di wilayah pesisir utara pada dasarian kedua April 2025 (11–20 April 2025).

Wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, dan Mempawah.

Plt Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa berdasarkan hasil monitoring curah hujan pada Dasarian I (1–10 April), sebagian besar wilayah Kalimantan Barat mencatat curah hujan antara 21–150 mm, yang tergolong dalam kategori Rendah hingga Menengah.

Sementara itu, curah hujan tinggi terpantau di sejumlah bagian wilayah Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Sekadau, dan Sintang.

“Selain itu, monitoring hari tanpa hujan menunjukkan mayoritas wilayah berada pada kategori sangat pendek, yakni 1–5 hari. HTH terpanjang terjadi di Kecamatan Bodok, Kabupaten Sanggau selama 5 hari,” ujarnya dalam rilis resmi BMKG, pada Kamis 10 Maret 2025.

Kondisi dinamika atmosfer saat ini menunjukkan kestabilan. Indeks ENSO tercatat sebesar 0,12 dan IOD sebesar 0,11, keduanya dalam kondisi netral dan diprediksi bertahan hingga semester kedua tahun 2025.

Suhu muka laut di sekitar Kalimantan Barat sedikit lebih dingin dari normal, dan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) diperkirakan tidak aktif selama dasarian kedua April ini.

Anomali radiasi gelombang panjang (OLR) terpantau netral hingga negatif, mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan.

Sementara itu, angin baratan masih mendominasi, namun angin dari Australia diperkirakan mulai memasuki sebagian wilayah Indonesia.

BMKG juga menyebutkan bahwa musim hujan di Kalimantan Barat diperkirakan masih berlangsung hingga Juni 2025, terutama di wilayah Ketapang, Kayong Utara, dan Kubu Raya.

Curah hujan selama 11–20 April 2025 diprediksi berada pada kategori Menengah, dengan kisaran 50–150 mm per dasarian. Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat diperkirakan memiliki peluang lebih dari 80 persen untuk mengalami curah hujan di atas 50 mm.

Baca juga: Pemicu Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog IAIN Pontianak Agus Handini 

Namun, wilayah pesisir seperti Sambas, Singkawang, dan sekitarnya diperkirakan mengalami curah hujan di bawah 50 mm.

Adapun potensi banjir secara umum berada pada tingkat aman hingga rendah, termasuk pada areal pertanaman padi. Meski demikian, BMKG tetap mengingatkan untuk mewaspadai ketersediaan air serta kemungkinan munculnya hotspot di daerah dengan curah hujan rendah.

“Informasi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para mitra iklim dan pemangku kepentingan dalam merencanakan kegiatan operasional di wilayah Kalimantan Barat,” pungkas Plt. Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat. (*)

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved