Profil Surya Sahetapy, Tunarungu Sejak Kecil, Kini Raih Gelar S2 di Amerika

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kepergian aktor senior Ray Sahetapy meninggalkan duka yang mendalam, terutama bagi keluarga dan anak-anak tercintanya. 

Salah satu yang paling merasakan kehilangan tersebut adalah Surya Sahetapy, putra Ray yang saat itu tengah berada di Amerika Serikat ketika kabar duka itu datang.

Tak banyak yang mengetahui bahwa Surya bukanlah sosok biasa. Ia adalah anak dari pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull yang selama ini menjalani hidup dengan penuh semangat dan prestasi, meskipun lahir dengan kondisi disabilitas. 

Justru, di balik keterbatasan yang dimiliki, Surya menunjukkan ketangguhan luar biasa.

Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, Surya Sahetapy berhasil menorehkan pencapaian gemilang di luar negeri, dan kini mengemban profesi yang membanggakan. 

Keberhasilannya tak hanya membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang, tetapi juga menjadi inspirasi kuat bagi banyak orang, khususnya para penyandang disabilitas.

Inilah sekilas tentang profil Surya Sahetapy, sosok yang patut dijadikan panutan karena kisah hidup dan perjuangannya yang luar biasa. Ceritanya adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa diraih siapa pun, selama ada tekad dan keyakinan.

• Cara Memantau Harga Emas Antam Secara Online, Investasi Makin Mudah di Era Digital

Profil Surya Sahetapy

Nama lengkapnya Panji Surya Putra Sahetapy. Ia lahir pada 21 Desember 1993. Surya merupakan anak ketiga pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull.

Ia memiliki 2 kakak, yaitu Gizca Puteri Agustina Sahetapy dan Rama Putra Sahetapy serta seorang adik bernama Mohammad Raya Sahetapy.

Seperti kakaknya, Gisca, Surya Sahetapy divonis tidak bisa mendengar atau tuli sejak usianya 2 tahun. Oleh karena itu, untuk berkomunikasi ia menggunakan bahasa isyarat.

Meski tidak bisa mendengar, Surya mampu menguasai Bahasa Indonesia lisan maupun tertulis. Ia juga mampu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat Amerika, bahasa isyarat internasional hingga membaca gerak bibir.

Riwayat pendidikan anak Ray Sahetapy itu pun mentereng. Ia diterima di i Institut Teknologi Rochester (RIT), National Technical Institute for the Deaf, Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, ia berhasil meraih gelar D3, S1, dan S2 di universitas tersebut.

• TRAGIS Niat Liburan Menikmati Momen Lebaran, Fadli Meninggal Dunia Ditempat Wisata Riam Angan Landak

Profesi dan Prestasi Mentereng

Setelah lulus, ia memilih menetap di Amerika Serikat. Kini ia menjalani profesi mentereng sebagai dosen jurusan pendidikan tuli.