Berita Viral
Mobil BMW Terjun dari Tol Krian-Gresik: Apa Bahaya Mengandalkan Google Maps Saat Berkendara?
Peristiwa yang terjadi akhir pekan lalu itu diduga kuat karena pengemudi terlalu fokus pada Google Maps, hingga tidak menyadari bahwa jalan yang dilal
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Insiden viral sebuah mobil BMW yang terjun dari ruas Tol Krian-Gresik, Jawa Timur, menjadi pengingat keras bagi pengemudi agar tetap waspada meski menggunakan aplikasi navigasi.
Peristiwa yang terjadi akhir pekan lalu itu diduga kuat karena pengemudi terlalu fokus pada Google Maps, hingga tidak menyadari bahwa jalan yang dilalui belum selesai dibangun.
Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, mobil masuk melalui celah pembatas yang terbuka di pintu keluar tol dan terjun dari ketinggian sekitar lima meter sebelum menabrak taman.
Ahli keselamatan berkendara, Sony Susmana dari SDCI, mengingatkan agar pengemudi tidak sepenuhnya bergantung pada navigasi digital, terutama di ruas jalan baru.
Ia menegaskan bahwa membaca kondisi jalan secara langsung adalah bagian penting dari keselamatan berkendara.
Sementara itu, Jusri Pulubuhu dari JDDC menyarankan pengemudi menggunakan fitur audio di Google Maps agar tetap fokus melihat jalan.
Kedua pakar ini sepakat bahwa teknologi hanyalah alat bantu, dan kewaspadaan tetap menjadi tanggung jawab utama pengemudi seperti disadur dari kompas.com, Rabu 9 April 2025.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Apa yang Terjadi dalam Kecelakaan BMW di Tol Krian-Gresik?
Bagaimana Kronologi Insiden Mobil BMW Terjun dari Tol?
Dilansir dari Kompas.com pada Rabu, 9 April 2025, Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat pengemudi terlalu fokus pada aplikasi Google Maps.
Tanpa sadar, pengemudi melintas ke ruas jalan yang belum rampung dan akhirnya mobil terjun bebas dari ketinggian sekitar lima meter.
"Pengemudi mobil tersebut memang terlalu fokus melihat Google Maps. Pengemudi masuk melalui sela barrier yang memang tidak tertutup di ujung arah pintu keluar gerbang tol," ujar Ipda Aswoko, Senin, 7 April 2025.
Mobil mewah itu berhenti setelah menabrak taman yang berada di bawah jalan tol.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material cukup besar.
Mengapa Navigasi Digital Tak Bisa Diandalkan Sepenuhnya?
Apa Kata Pakar Soal Ketergantungan pada Google Maps?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengingatkan agar pengemudi tidak sepenuhnya mengandalkan aplikasi navigasi, terutama saat melintasi jalan baru yang mungkin belum sepenuhnya diperbarui dalam sistem digital.
“Berkendara tidak hanya memutar setir atau sekadar injak pedal gas dan rem, tapi harus bisa membaca hal-hal yang berpotensi bahaya," ujar Sony kepada Kompas.com.
Menurutnya, meskipun Google Maps sangat membantu, tetap saja 90 persen kendali keselamatan ada di tangan pengemudi.
“Langkahnya mudah apabila didasari dengan niat dan konsisten. Karena salah jalan dan berujung celaka, sekalipun menggunakan Google Maps, itu tetap 90 persen kesalahan pengemudi,” tambahnya.
Bagaimana Cara Menyikapi Jalan yang Tidak Jelas atau Tertutup?
Sony juga menekankan pentingnya sikap waspada terhadap penghalang jalan.
Jika pengemudi melihat adanya pembatas atau tanda-tanda tidak biasa, maka sudah sepatutnya mereka melambat dan berhenti untuk memastikan situasi.
“Ada pembatas atau penghalang harusnya pengemudi melambat untuk curiga. Setelah itu berhenti untuk memastikan keamanannya, cek Google Maps untuk memastikan arahnya dan melihat kondisi di depan dengan lampu jauh. Jangan memaksakan diri, kalau tidak yakin, putar balik atau maju perlahan,” jelasnya.
Bagaimana Menggunakan Aplikasi Navigasi Secara Aman?
Perlukah Mengaktifkan Fitur Audio Google Maps?
Jusri Pulubuhu, Founder Defensive Driving Consulting (JDDC), turut memberikan saran terkait penggunaan navigasi digital saat berkendara.
Ia menekankan bahwa membaca peta sambil menyetir bisa sangat mengganggu konsentrasi.
“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu, ya berhenti,” ujar Jusri.
Dengan mengaktifkan fitur suara, pengemudi tidak perlu terus-menerus menoleh ke layar peta.
Hal ini memungkinkan fokus tetap tertuju pada kondisi jalan, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan.
Apa Pelajaran Penting dari Insiden Ini?
Insiden mobil BMW yang terjun dari Tol Krian-Gresik menegaskan bahwa teknologi hanyalah alat bantu, bukan penentu keselamatan.
Kendali utama tetap ada pada kewaspadaan dan keputusan pengemudi. Oleh karena itu:
1. Gunakan aplikasi navigasi secara bijak, terutama di jalur yang belum familiar.
2. Aktifkan fitur audio untuk meminimalkan gangguan visual.
3. Selalu waspada terhadap kondisi jalan dan rambu-rambu.
4. Jangan ragu untuk berhenti sejenak jika situasi tampak tidak jelas.
5. Mengemudi bukan hanya soal mengikuti rute, tapi juga soal tanggung jawab dan pengambilan keputusan yang cermat di setiap situasi.
(*)
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Mobil BMW terjun tol Krian Gresik
Kecelakaan Tol Krian-Gresik
Google Maps sebabkan kecelakaan
Pengemudi fokus Google Maps
Jalan tol belum selesai
Keselamatan berkendara Google Maps
Mobil jatuh dari tol
Kecelakaan akibat navigasi digital
Tips aman pakai Google Maps
Cara menghindari kecelakaan saat menggunakan Googl
Bahaya terlalu fokus pada Google Maps saat berkend
Penyebab mobil BMW jatuh dari tol Krian-Gresik
Alasan Eks Menag Yaqut Resmi Dicekal KPK Mulai Hari Ini, Terungkap Aliran Dana Kasus Kuota Haji 2024 |
![]() |
---|
Apa Itu Fenomena Down Trading Masyarakat Kelas Menengah yang Perlu Diwaspadai Pemerintah |
![]() |
---|
Apa Itu E-Audit? Aturan Baru Bea Cukai per Agustus 2025 untuk Perketat Sistem Pemeriksaan Kepabeanan |
![]() |
---|
Kisah Bos Ngamuk Karena Pegawainya Resign 5 Menit Usai Gajian, Alasannya Bikin Ngakak |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Kematian Prada Lucky Lengkap Motif 20 Anggota TNI Tersangka, Kini Ada Korban Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.