Pemkab Kayong Utara Fokus Rekonstruksi APBD dan Konsolidasi Internal

Acara ini menjadi momentum penyatuan kembali seluruh elemen masyarakat pascapelantikan kepala daerah definitif.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
DOK PROKOPIM KKU
KATA SAMBUTAN - Bupati Kayong Utara Romi Wijaya didampingi Wakil Bupati Kayong Utara Amru Chanwari memberikan kata sambutan pada Tasyakuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara periode 2025–2030 yang dilaksanakan di Pendopo Bupati berlangsung khidmat dan meriah tanpa menggunakan anggaran dari pemerintah daerah pada Senin (7/4/2025) malam.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara di bawah kepemimpinan Bupati Romi Wijaya menegaskan komitmennya untuk segera memulai langkah-langkah strategis dalam mengawal pembangunan daerah.

Fokus utama pada awal masa jabatan periode 2025–2030 ini adalah melakukan rekonstruksi terhadap struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta mengintensifkan konsolidasi internal antarperangkat daerah.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Romi Wijaya dalam acara Halal Bihalal dan Tasyakuran Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara Periode 2025–2030 yang diselenggarakan oleh Tim Pemenangan dan Tim Relawan Romi–Amru, bertempat di Pendopo Bupati, Sukadana, Senin (7/4/2025). 

Acara ini menjadi momentum penyatuan kembali seluruh elemen masyarakat pascapelantikan kepala daerah definitif.

Dalam sambutannya, Bupati Romi menyampaikan bahwa dua langkah strategis yang akan dilakukan pemerintahannya adalah rekonstruksi APBD dan konsolidasi internal antar perangkat daerah.

“Keduanya sangat penting, terutama karena momentum ini harus segera dituntaskan di awal masa pemerintahan. Harapannya, tahun-tahun selanjutnya kita tinggal fokus pada implementasi kebijakan yang telah kita sepakati bersama,” ujar Romi.

Baca juga: Tanpa APBD, Tasyakuran Pelantikan Bupati Kayong Utara Digelar dengan Swadaya Masyarakat

Ia kemudian menjelaskan secara terbuka alasan perlunya dilakukan rekonstruksi APBD.

“Hal ini berkaitan dengan kondisi nyata Kabupaten Kayong Utara saat ini, yang harus saya sampaikan secara terbuka meskipun pahit. Jika biasanya APBD kita berada di kisaran Rp800 miliar hingga mendekati Rp900 miliar, maka kondisi hari ini hanya mampu mencapai sekitar Rp700 miliar. Artinya, ada lebih dari Rp100 miliar yang harus dipangkas karena memang dana tidak tersedia,” jelas Romi.

Menurut Romi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah beban utang masa lalu, asumsi penyusunan APBD 2025 yang meleset, konsekuensi dari kebijakan pemerintah pusat yang wajib dilaksanakan, serta kebutuhan mendesak untuk melakukan efisiensi dan rasionalisasi anggaran.

Ia juga menegaskan bahwa jika langkah-langkah ini tidak segera dilakukan, maka situasi akan semakin berat dan bisa berdampak pada sanksi tertentu dari pemerintah pusat.

“Jika di tahun 2025 tidak banyak pembangunan, kami mohon pengertian dari seluruh masyarakat. Ini bukan karena kami tidak menjalankan tugas, tapi semata karena kondisinya belum memungkinkan. Mari kita berdoa bersama, semoga pada APBD 2026 kondisi keuangan daerah kita sudah mulai pulih,” harap Romi.

Dalam kesempatan tersebut, Romi juga mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia pelaksana acara.

“Walau tanpa anggaran dari pemerintah, acara ini bisa terlaksana dengan semangat gotong royong. Ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan kita masih sangat kuat. Terima kasih kepada seluruh relawan, tim pemenangan, simpatisan, dan semua pihak yang telah bekerja keras dengan tulus dan ikhlas demi terselenggaranya acara ini,” ucapnya penuh haru.

Bupati Romi juga menekankan pentingnya meninggalkan perbedaan politik setelah Pilkada usai.

“Kemenangan kami bersama bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk mengemban amanah rakyat. Tugas besar ada di depan mata: bagaimana kita menjawab kepercayaan masyarakat dengan kerja nyata,” tegasnya. Ia mengutip pesan Ketua Tim Pemenangan, H. Mawardi Usman, bahwa tidak ada lagi istilah 01 atau 02. “Yang ada adalah Kayong Utara milik kita bersama. Mari kita tinggalkan perbedaan politik dan kembali bersatu membangun daerah yang kita cintai ini,” ajak Romi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved