Harga Daging Sapi Impor Buat Pedagang Pasar Masuka Sintang Menjerit

Sarjono kesal, harga daging impor beku yang dijual murah itu merusak harga daging lokal di pasaran. Seharusnya, pemerintah mengatur regulasi penjualan

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
PEDAGANG DAGING - Sarjono, pedagang daging sapi lokal di Pasar masuka. Pedagang daging sapi lokal di Pasar Masuka Sintang, Kalimantan Barat mengeluh sepi pembeli. Penyebabnya, masyarakat lebih memilih daging impor yang dijual lebih murah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pedagang daging sapi lokal di Pasar Masuka Sintang, Kalimantan Barat mengeluh sepi pembeli. Penyebabnya, masyarakat lebih memilih daging impor yang dijual lebih murah.

Akibatnya, pedagang daging sapi lokal tutup lapak di pasar Masuka, ada juga yang menurunkan harga jual.

Keluhan persaingan dagang harga daging sapi lokal dan impor yang dijual di kawasan pasar Masuka Sintang itu disampaikan langsung oleh Sarjono kepada Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny saat Sidak.

"(Daging beku) bikin hancur harga pasar," kata Sarjono dihadapan Wabup Sintang dan Satgas Ketahanan Pangan, Senin 24 Maret 2025.

Sarjono kesal, harga daging impor beku yang dijual murah itu merusak harga daging lokal di pasaran. Seharusnya, pemerintah mengatur regulasi penjualan daging beku agar tidak merusak harga.

Anak Panti Asuhan Jemelak Sintang Dapat Santunan Paket Sembako, Tas hingga Buku

"Daging impor beku lebih murah daripada daging lokal. Sehingga pedagang di sini banyak yang tutup lapak. Anjlok usaha dia," ungkap Sarjono.

Menurut Sarjono, daging impor dijual agen di pasar sekilo Rp 100 ribu rupiah. Sementara harga daging sapi lokal dijual Rp 140-150 ribu.

"Daging  impor dijual 100 ribu. Ngecer lagi dia jualnya. Kalau dia ndak ngecer, kita ndak apa- apa. Ini dia (agen) buka jam setengah 2 malam. Tutupnya jam 6 sore. Buka awal tutup akhir. Kami jual 150 daging sapi segar. Jangankan naik. Bahkan saya jual 140 145. Kan hancur Segala peternak sapi pun mengeluh. Kalau bisa daging impor itu diketatkan lah. Bila perlu di-stop," tegas Sarjono.

Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Indra Subekti menilai, pemerintah perlu mengatur penjualan daging impor yang dijual di pasaran, supaya tidak ada kecemburuan bagi pedagang daging sapi lokal.

"Mungkin perlu ditata kelola sistem pemasarannya seperti apa, supaya tidak terjadi kecemburuan sosial dengan pedagang daging sapi lokal karena memang ada selisih harga," saran Indra. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved