Ragam Contoh
KISAH Perjalanan Rasulullah SAW ke Thaif, Tidak Membalas Perbuatan Buruk Manusia
Peristiwa di Thaif menunjukkan betapa besar kesabaran, kelembutan, dan kasih sayang Rasulullah SAW.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-Sikap mulia Rasulullah SAW dalam menghadapi cobaan adalah teladan bagi seluruh umat manusia, terutama dalam menghadapi perlakuan buruk dari orang lain.
Salah satu kisah yang menggambarkan ketabahan dan kasih sayang beliau adalah peristiwa yang terjadi di Thaif.
Tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke Thaif dengan tujuan mengajak Kabilah Tsaqif untuk memeluk agama Islam yang hanif.
Selain itu, beliau juga berharap mendapatkan perlindungan setelah kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya, yaitu Siti Khadijah pada tahun 619 M dan Abu Thalib pada tahun 620 M.
Wafatnya kedua orang yang selama ini melindungi dan mendukung dakwah beliau menyebabkan tekanan dari kaum Quraisy semakin meningkat.
• Cara Mendapatkan Petunjuk di Malam Lailatul Qadar Sepuluh Terakhir Ramadan
Perjalanan Rasulullah SAW ke Thaif dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Beliau berjalan kaki secara diam-diam bersama sahabat setianya, Zaid bin Haritsah.
Setibanya di Thaif, Rasulullah SAW berusaha berdakwah kepada para pemuka dan penduduknya. Namun, bukan sambutan baik yang beliau dapatkan, melainkan penolakan dan perlakuan kasar.
Para pemimpin Thaif tidak hanya menolak dakwah Rasulullah, tetapi juga menghasut penduduk untuk mengusir beliau. Mereka mengerahkan orang-orang yang tidak berakal dan anak-anak kecil untuk melempari Rasulullah SAW dengan batu.
Akibatnya, kaki Rasulullah terluka dan berdarah, sementara Zaid bin Haritsah pun mengalami luka di kepalanya karena mencoba melindungi beliau.
Dalam kondisi terluka dan penuh penderitaan, Rasulullah SAW berlindung di sebuah kebun milik ‘Utbah bin Rabi’ah.
Meski mendapatkan perlakuan yang sangat menyakitkan, beliau tidak membalas dengan kemarahan atau dendam. Sebaliknya, Rasulullah justru berdoa kepada Allah agar memberikan petunjuk dan hidayah kepada penduduk Thaif.
Dalam doanya, beliau tidak meminta kehancuran bagi mereka, tetapi memohon agar keturunan mereka kelak menjadi orang-orang yang beriman dan menerima Islam.
”Aku hanya berharap kepada Allah, andaikan saat ini mereka tidak menerima Islam, mudah-mudahan kelak mereka akan menjadi orang-orang yang beribadah kepada Allah.”
Peristiwa di Thaif menunjukkan betapa besar kesabaran, kelembutan, dan kasih sayang Rasulullah SAW.
Meskipun mengalami cobaan berat, beliau tetap berpegang teguh pada akhlak mulia dan tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan.
Seberapa Jauh Burung Elang Bisa Melihat Mangsa? Ini Fakta Menariknya, Materi IPAS Kelas 7 SMP |
![]() |
---|
Mengapa Awan Bisa Bergerak? Begini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Pengertian dan Fungsi Surat Keterangan Tidak Mampu atau SKTM dari RT dan Desa |
![]() |
---|
CONTOH Soal Ujian Kimia Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka 2025 dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
45 Soal Ujian PJOK Kelas 11 SMA Lengkap dengan Kunci Jawaban Terbaru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.