Balita 2 Tahun di Pontianak Jalani Operasi Usai Terkena Tali Layangan
Saat melintas, tali layangan sempat mengenai kerudung pengendara sebelum akhirnya melukai wajah Nadira yang saat itu berdiri di tengah motor.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Seorang balita berusia dua tahun bernama Nadira harus menjalani operasi setelah terkena tali layang-layang di Jalan Paralel, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, pada Sabtu 8 Maret 2025 sore.
Kejadian bermula saat Nadira dibonceng sepeda motor oleh adik ipar ibunya dalam perjalanan pulang. Karena kondisi jalan utama macet, mereka memilih jalur alternatif melalui Jalan Seruni-Paralel.
Saat melintas, tali layangan sempat mengenai kerudung pengendara sebelum akhirnya melukai wajah Nadira yang saat itu berdiri di tengah motor.
Akibat insiden tersebut, Nadira mengalami luka serius pada bagian hidung dan pipi.
Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Yarsi, namun harus dirujuk ke RSUD Soedarso karena memerlukan tindakan operasi.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Direktur RSUD Soedarso, Harry Agung Tjahyadi, bahwa Nadira tiba di IGD pada pukul 18.34 WIB dengan kondisi pendarahan aktif pada septum hidung dan mengalami skin loss.
Sebelumnya, dikatakan Hary Agung pasien sudah kerumah sakit lain dan mendapatkan tindakan untuk dilakukan perawatan terhadap luka nya. Lalu di sarankan ke RSUD Soedarso.
Kemudian pasien di konsulkan ke dr Doni spBP untuk dilakukan operasi pada 9 Maret pukul 13.00 WIB, yaitu rekonstruksi facialis selanjutnya di rawat di ruang rawat inap.
“Tim medis segera melakukan tindakan awal, termasuk pemasangan tampon dan pemberian cairan infus. Setelah dikonsultasikan ke dokter spesialis bedah plastik, operasi rekonstruksi facialis dilakukan pada Minggu (9/3/2025) pukul 13.00 WIB,”ujar Hary Agung.
Baca juga: Meriahkan Bulan Suci MD Forhati Pontianak Gelar Gebyar Ramadan 1446 H
Usai menjalani perawatan di ruang rawat inap anak, Nadira akhirnya diperbolehkan pulang.
Sang ibu, Adelia Puspita Sari, mengungkapkan bahwa biaya pengobatan cukup besar karena putrinya belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Ia harus merogoh kocek sekitar Rp10-15 juta untuk biaya operasi dan perawatan.
Kasus ini kembali menjadi peringatan akan bahaya tali layangan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan pemerintah setempat diharapkan dapat menertibkan penggunaan tali layangan yang membahayakan keselamatan warga. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Gubernur Kalbar Ria Norsan Imbau Massa Aksi Jaga Kondusifitas dan Sampaikan Aspirasi dengan Damai |
![]() |
---|
Situasi Terkini Aksi Damai di Sekitar Bundaran Digulis Untan Pontianak |
![]() |
---|
Unjuk Rasa Sempat Berlanjut di Bundaran Digulis Jumat Malam |
![]() |
---|
Aksi Damai Berlanjut ke Bundaran Digulis |
![]() |
---|
PT Mitra Andalan Sejahtera Bantah Tuduhan FMCI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.