Pencairan Gaji THR dan Tunjangan Guru Dilaksanakan Maret 2025, Ini Detailnya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-Kabar baik bagi para guru di seluruh Indonesia! 

Pada Maret 2025, pencairan gaji dan tunjangan guru akan segera direalisasikan, menjadi momen yang sangat dinantikan oleh tenaga pendidik di tanah air.

Baik guru yang telah bersertifikasi maupun yang belum, berpeluang memperoleh penghasilan hingga Rp20 juta dalam satu kali pencairan. 

Khusus bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dipastikan akan dilakukan sebelum perayaan Idulfitri.

Selain itu, tunjangan profesi guru untuk triwulan pertama tahun 2025 juga direncanakan cair pada bulan yang sama. 

Jika semua skenario pencairan berjalan sesuai rencana, seorang guru bisa mendapatkan tiga jenis pemasukan sekaligus, yakni gaji bulanan, THR, dan tunjangan profesi. 

Hal ini tentu menjadi kabar menggembirakan bagi tenaga pendidik yang telah lama menantikan pencairan tunjangan tersebut.

• 8 Alasan Mengapa Sedekah di Bulan Ramadan Begitu Istimewa

Dilansir dari kanal YouTube Guru Abad Presiden Prabowo Subianto telah mengonfirmasi bahwa pencairan THR bagi ASN, termasuk guru, akan direalisasikan pada bulan Maret 2025. 

Sementara itu, Menteri Pendidikan menyatakan bahwa pemerintah tengah melakukan verifikasi dan validasi data guna memastikan bahwa pencairan tunjangan profesi guru dapat berjalan dengan lancar serta langsung masuk ke rekening masing-masing penerima. 

Langkah ini dilakukan agar para guru dapat merayakan Idulfitri dengan lebih tenang dan sejahtera.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2024, gaji pokok guru PNS dengan golongan III B dan masa kerja maksimal dapat mencapai Rp4.768.800. 

Jika ditambah dengan THR yang besarnya setara dengan gaji pokok serta tunjangan profesi triwulan pertama yang juga memiliki nilai yang sama, maka total pemasukan yang diperoleh seorang guru dalam satu bulan bisa melebihi Rp20 juta. 

Namun, besaran yang diterima tetap bergantung pada golongan dan masa kerja masing-masing individu. 

Bagi guru dengan golongan yang lebih rendah, nominalnya akan lebih kecil, sedangkan bagi mereka yang berada dalam golongan lebih tinggi, jumlah yang diterima tentu lebih besar.

Meskipun terdapat perbedaan nominal, pencairan tunjangan ini tetap memberikan harapan baru bagi tenaga pendidik di Indonesia. 

• Siswa Siswi SDIT Insan Mulai Putussibau Antusias Baca Buku Perpustakaan Keliling