Khazanah Islam

JADWAL Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 2025 Melalui Metode Hisab dan Rukyat

Sementara NU dan Pemerintah masih akan melaksanakan sidang isbat melalui metode rukyatul hilal dan hisab nantinya.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
RUKYATUL HILAL - Tim Kemenag provinsi Kalbar bersama petugas lapan mengamati hilal bulan ramadan. Metode Rukyat digunakan untuk melihat posisi bulan dalam penentuan 1 Ramadhan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jadwal sidang isbat penentuan 1 Ramadhan dilakukan Jumat 28 Februari 2025.

Seluruh pihak akan dilibatkan dalam pelaksanaan sidang isbat, serta seluruh metode akan digunakan.

Seperti metode Hisab, serta Rukyatul hilal yang digunakan dalam penentuan 1 Ramadhan 2025.

Sejauh ini, penentuan 1 Ramadhan 2025 sudah ditetapkan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025 berdasarkan maklumat Muhammadiyah.

Sementara NU dan Pemerintah masih akan melaksanakan sidang isbat melalui metode rukyatul hilal dan hisab nantinya.

Pelaksanakan sidang isabat dilaksanakan pada tanggal 29 Syaban Hijriyah.

Baca juga: HASIL SIDANG Isbat 1 Ramadhan 2025 Diumumkan Kemenag, Resmi Muhammadiyah Mulai Puasa Sabtu 1 Maret

Berikut Metode Hisab dan Rukayatul Hilal

Hisab

Hisab merupakan metode menghitunga posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan sehingga bisa ditentukan jauh-jauh hari sebelumnya.

Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah telah menentapkan 1 Syawal jatuh pada tanggal 21 April 2025.

Tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1446 H.

Hal itu juga merujuk pada Kalender Hijriah Global yang dikeluarkan Muhammadiyah yang sudah dikeluarkan sejak awal.

Kalender Hijriah Global disusun berdasarkan Kriteria Istambul yang merupakan Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, 2016.

Hisab menggunakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Terdapat beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia. Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer

Rukyatul Hilal

Rukyat adalah observasi benda-benda langit untuk memverifikasi hasil hisab berdasarkan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.

Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Ramadhan, dan Syawal.

Dalam melakukan pemantauan, Kementerian Agama bekerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, pakar BMKG, pakar LAPAN, dan pondok pesantren sudah melakukan perhitungan di daerahnya.

Dilakukan di 86 titik yang terdapat di 34 propinsi di Indonesia.

Rukyatul hilal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'. Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.

Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.

Pemantauan hilal Ramadhan biasanya dilakukan pada tanggal 29 bulan Syakban.

 Apabila hilal terlihat dengan beberapa ketentuan di atas, maka bulan Syaban dicukupkan 29 hari.

Setelah mendapatkan hasilnya dari rukyatul hilal maka dilakukan sidang isbat dari hasil yang didapat, jika ada perbedaan dalam rukyat maka diambil kesepatakan.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved