Tanggapi Dugaan Beras SPHP Tak Sesuai Timbangan, Kadis Ketahanan Pangan Kalbar Imbau Warga Waspada

"Kalau dari bulog rasa tidak mungkin, karena mereka sudah punya SOP dan mereka juga dipantau oleh satgas pangan, rasanya tidak mungkin kalau berkurang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
BERI PENJELASAN - MMA Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Herti Herawati saat diwawancarai usai pertemuan di salah satu hotel di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat 21 Februari 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - MMA Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Herti Herawati mengaku tak mengetahui pasti terkait berita viral yang beredar di media sosial belum lama ini di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Video tersebut menyebutkan bahwa adanya dugaan ketidaksesuaian berat bersih dari beras yang ia beli di warung sembari menunjukan merk dari beras tersebut yakni SPHP.

"Terkait informasi itu saya juga baru tau dari rekan media, bahwa ada indikasi beras SPHP yang di subsidi pemerintah itu ada yang kekurangan timbangan. Jadi, untuk kekurangan timbangan ini saya tidak tahu pasti apakah timbangannya berkurang di masyarakat atau seperti apa," katanya kepada tribunpontianak.co.id saat diwawancarai Jumat, 21 Februari 2025.

Namun, ia meyakini dan mengklaim bahwa dari bulog sudah sesuai dengan takaran dan berat yang ditetapkan.

Kualitas Beras Bulog SPHP di Singkawang Dikeluhkan, Warga: Nasi Lembek dan Agak Kecoklatan

"Kalau dari bulog rasa tidak mungkin, karena mereka sudah punya SOP dan mereka juga dipantau oleh satgas pangan, rasanya tidak mungkin kalau berkurang. Tidak tahu kalau sudah sampai ke masyarakat. Jadi, bisa dilihat juga jahitannya itu, kalau ada jahitan baru itu mungkin terjadi setelah di distribusikan oleh bulog," jelasnya.

Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dalam membeli beras dan lebih kepada memperhatikan lebih seksama.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati. Takutnya tidak semata-mata jumlah saja, tapi juga barang-barang asing yang non food grade masuk ke situ," imbuhnya.

"Kebijakannya memang sementara beras SPHP ini dihentikan sementara, karena kita prediksi pada April ini (2025) kita panen raya dengan harapan harga beras ini turun dan dapat diserap oleh masyarakat semua," pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved