Resmi Naik! Harga Minyak Goreng Subsidi Terbaru Per 18 Februari 2025 di Seluruh Indonesia Cek Disini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Resmi naik, cek harga minyak goreng Subsidi dengan merek MinyaKita per 18 Februari 2025 di pasaran seluruh Indonesia cek disini.

Pemerintah menyoroti kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana atau MinyaKita yang harganya sudah di atas ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter. 

Merespons hal itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta kepada pelaku usaha untuk patuh pada ketentuan HET Minyakita.

Pihaknya tegaskan pengusaha agar tidak mainkan harga minyak goreng jelang ramadan dan lebaran ini. 

"Kepada saudaraku, sahabatku, semua pengusaha, tolong patuhi HET yang ditentukan oleh pemerintah," kata Amran.

• REKOM Harga Emas Besok 18 Februari 2025 Lengkap Semua Produk Antam, UBS dan Galeri 24 di Pegadaian

"Karena kami memantau ada pergerakan harga naik," lanjutnya saat menggelar Konferensi Pers Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran 2025 di Kantor Kementan, Senin 17 Februari 2025. 

Amran mengaku heran dengan kenaikan harga minyak goreng ini.

Terlebih Indonesia menjadi salah satu produsen terbesar untuk komoditas ini. 

Dia bilang produksi minyak goreng dalam negeri mencapai 46 juta ton.

Dari jumlah itu, untuk kebutuhan dalam negeri hanya mencapai 20 juta ton, dan sisanya untuk kebutuhan ekspor. 

"Jadi artinya apa? sebetulnya tidak alasan dijual di atas HET, kita tegas sekarang," jelasnya. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa HET minyakita sebesar Rp 15.700 per liter ditetapkan untuk seluruh Indonesia. 

Ketetapan ini juga telah di perhitungkan oleh Kementerian Perdangan bersama produsen dan distributor minyak goreng. 

Untuk itu menurutnya, pemerintah tidak bisa membiarkan harga MinyaKita mencapai Rp 17.000-18.000 per liter seperti yang terjadi saat ini.

"Kan sama Menteri Perdagangan HET sudah ditetapkan Rp 15.700 per liter, ya itu harus dieksekusi RP 15.700 per liter, kita sedang perbaiki sama-sama, jangan dibiasakan ada harga diatas HET kita biasa saja," jelasnya.