Renungan Harian

Makna Bacaan Liturgi Katolik Minggu 16 Februari 2025: Berkat Sejati Bagi Orang yang Percaya

Dengan warna liturgi hijau yang melambangkan harapan dan pertumbuhan iman, umat diajak untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan percaya sepenuhnya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
RENUNGAN HARIAN - Foto ilustrasi hasil olahan Tribun Pontianak, Kamis 13 Februari 2025 tentang renungan Katolik. Umat Katolik merayakan Hari Minggu Biasa VI dengan merenungkan makna berkat sejati dalam kehidupan, Minggu 16 Februari 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Umat Katolik merayakan Hari Minggu Biasa VI dengan merenungkan makna berkat sejati dalam kehidupan.

Bacaan liturgi hari ini, yang diambil dari Yeremia 17:5-8, Mazmur 1:1-2,3,4,6, 1 Korintus 15:12,16-20, dan Lukas 6:17,20-26, menegaskan bahwa kebahagiaan sejati datang bagi mereka yang percaya dan mengandalkan Tuhan, bukan kekuatan duniawi.

Dalam Injil Lukas, Yesus menyampaikan Sabda Bahagia, yang mengajarkan bahwa orang miskin, lapar, dan menderita karena iman akan menerima berkat dari Allah.

Sementara mereka yang hanya mencari kenyamanan duniawi akan mengalami kehampaan.
 
Lalu Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menegaskan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar iman Kristen, memberi harapan akan kehidupan kekal.

Dengan warna liturgi hijau yang melambangkan harapan dan pertumbuhan iman, umat diajak untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada-Nya. 

Apa makna lebih dalam dari bacaan ini bagi kehidupan sehari-hari? 

Simak ulasannya berikut ini.

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Makna Bacaan Liturgi 16 Februari 2025

1. Bacaan Pertama: Yeremia 17:5-8

Nabi Yeremia menegaskan bahwa orang yang mengandalkan kekuatan manusia akan mengalami kekecewaan, sedangkan orang yang berharap kepada Tuhan akan diberkati dan hidup seperti pohon yang subur. 

Bacaan ini mengajak kita untuk mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Allah, bukan kepada kekuatan duniawi yang fana.

2. Mazmur Tanggapan: Mazmur 1:1-2,3,4,6

Mazmur ini mengajarkan bahwa orang benar akan diberkati dan tetap kokoh, sementara orang fasik akan lenyap seperti sekam yang diterbangkan angin. 

Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup sesuai dengan hukum Tuhan membawa kebahagiaan sejati.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved