Ragam Contoh

Contoh Laporan Studi Kasus LSK UKPPPG Guru 2025: Panduan Lengkap untuk Menyusun Laporan yang Efektif

Seperti yang diketahui, Laporan Studi Kasus atau LSK merupakan tahapan yang perlu dilewati pada Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG).      

Dok. Kompas.com
Seperti yang diketahui, Laporan Studi Kasus atau LSK merupakan tahapan yang perlu dilewati pada Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG).          

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Mari kita simak, berikut ini contoh Laporan Studi Kasus (LSK) 500 Kata UKPPPG Guru Tertentu 2024-2025, yang Bisa Jadi Referensi .

Seperti yang diketahui, Laporan Studi Kasus atau LSK merupakan tahapan yang perlu dilewati pada Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG).         

Salah satu tahapan penting yang harus dilalui oleh mereka yang mengikuti Program PPG untuk Guru Tertentu (Daljab) yaitu wajib mengikuti Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG).

Dengan batasan 500 kata, peserta diminta untuk menyajikan gagasan secara singkat, padat, dan jelas. 

UKPPPG nantinya akan terdiri dari dua jenis ujian, yaitu ujian tertulis dan uji kinerja (UKin). Salah satu tantangan dalam ujian tertulis adalah bagian yang mengharuskan peserta menulis laporan studi kasus.

Menulis LSK sebenarnya tidak hanya sekadar menceritakan pengalaman ketika mengajar, tetapi juga menganalisis secara mendalam tentang apa yang terjadi, mengapa hal itu terjadi, bagaimana penyelesaiannya, dan pelajaran apa yang bisa diambil dari situ dan dijelaskan dalam laporan dengan maksimal 500 kata.

Contoh dan 6 Fakta Unik Suku Maya hingga Penemuan Sejarah Suku Kuno di Dunia

Contoh Laporan Studi Kasus (LSK) UKPPPG Guru Tertentu 2025

Studi Kasus 1 Kesulitan Memotivasi Siswa yang Kurang Berprestasi

Permasalahan

Sebagai seorang guru, saya pernah menghadapi tantangan besar dalam memotivasi seorang siswa yang kurang berprestasi di kelas.

Salah satu siswa saya sering menunjukkan sikap apatis terhadap pelajaran, nilai-nilainya selalu mendapatkan nilai yang di bawah rata-rata, dan ia tampak tidak bersemangat untuk belajar.

Ia cenderung pasif, jarang mengerjakan PR, dan hampir tidak pernah berpartisipasi dalam diskusi kelas. Saya khawatir kondisi ini akan berdampak buruk pada perkembangan akademiknya di masa depan.

Upaya untuk Mengatasi Permasalahan

Untuk mengatasi masalah ini, saya memutuskan melakukan pendekatan personal. Saya mulai dengan mengajaknya berbicara secara pribadi di luar jam pelajaran untuk memahami latar belakangnya.

Dari percakapan tersebut, saya mengetahui bahwa siswa saya merasa kurang percaya diri karena sering gagal dalam tugas-tugas sebelumnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved