Khazanah Islam

NASKAH Khutbah Jumat 17 Januari 2025 Bertepatan Bulan Rajab 1446 Hijriah Tema Isra Mikraj

Dalam khutbah Jumat 17 Januari 2025 ini diterangkan cara memohon kepada Allah SWT agar diberi berkah dari bulan Rajab dan Sya'ban.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Berikut ini contoh Naskah Khutbah Jumat 17 Rajab 1446 Hijriah atau 17 Januari 2025. 

Para ulama Ahlussunnah mengatakan bahwa, jika seseorang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya atau melecehkannya, maka ia telah kafir. Sedangkan jika ia meninggalkannya karena malas, maka ia tidak kafir, tetapi dihukumi fasiq, pelaku dosa besar.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT

Janganlah kita menunda-nunda shalat sampai keluar waktunya. Janganlah kita bermalas-malasan melakukan shalat. Di dunia ini, kita bisa saja menunda jadwal perjalanan atau pekerjaan, sedangkan kematian adalah kepastian yang tidak bisa ditunda atau dibatalkan. 

Kita selamatkan diri kita sebelum lewat waktunya. Jatah umur kita terbatas, hembusan nafas kita ada penghabisannya dan kematian bagaikan pedang yang telah terhunus di atas leher kita. Kita tidak tahu kapan ia turun dan menebas batang leher kita. Jika seseorang meninggalkan shalat, tidakkah ia malu kepada Allah yang telah menciptakannya dan menganugerahkan sekian banyak rahmat dan nikmat kepada-Nya?

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Dari sahabat Jabir radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الصَّلَواتِ الخَمْسِ كَمَثَلِ نَهْرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ (رواه مسلم)

Maknanya: “Perumpamaan shalat lima waktu adalah ibarat sungai yang melimpah airnya, yang mengalir ke arah pintu rumah salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air tersebut setiap hari sebanyak lima kali.” (HR Muslim).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاةُ (أخرجه أحمد والنسائي والترمذي وغيرهم وقال: حديث حسن صحيح)

Maknanya: “Induk dari segala perkara adalah Islam dan tiangnya adalah shalat” (H.R. Ahmad, an-Nasa’i, at-Tirmidzi dan lain-lain. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih).

Allah telah menjadikan shalat sebagai penyejuk mata dan jiwa, serta pelipur lara bagi mereka yang dirundung kesedihan. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberikan teladan kepada kita bahwa ketika beliau sedang mengalami masa-masa sulit dan berat, beliau menghibur diri dengan mendirikan shalat (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلاةِ (أخرجه أحمد في مسنده والنسائي والبيهقي في السنن وصححه الحاكم في المستدرك وغيرهم)

Maknanya: “Telah dijadikan kesejukan mata dan jiwaku (kebahagiaanku) pada shalat” (HR Ahmad dalam Musnadnya, an-Nasa’i, al-Baihaqi dalam as-Sunan, dan hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved