Pilkada Serentak 2024
Partisipasi Pemilih di Sintang Kurang dari 80 Persen, Endang Ungkap Faktor Penyebabnya
Endang menyebut, partisipasi pemilih untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang sekitar 79,6 persen. Sementara untuk Pilgup, 79,9 persen.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada baik pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar maupun Bupati-Wakil Bupati Sintang di Kabupaten Sintang, kurang menggembirakan. Persentase tingkat partisipasi pemilih kurang dari 80 persen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang menyebut, ada banyak faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih.
"Jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2020 dengan Pilkada 2024 tingkat partisipasi pemilihnya kurang menggembirakan. Angkanya mengalami penurunan sekitar 3 persen," kata Komisioner KPU Sintang divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Endang Kusmiyati, Rabu 11 Desember 2024.
Endang menyebut, partisipasi pemilih untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang sekitar 79,6 persen. Sementara untuk Pilgup, 79,9 persen.
"Angka golputnya, kalau kita lihat partisipasinya 79,6 berarti ada sekitar 20 an persen masyarakat golput dengan berbagai sebab," ungkap Endang.
Endang mengatakan, ada banyak hal yang harus dievaluasi yang menjadi faktor penyebab penurunan tingkat partisipasi pemilih, apalagi bila dibandingkan dengan partisipasi pemilih pada pemilu pada 14 februari lalu itu jauh menurun.
"Jadi banyak hal jadi harus diperbaiki, namun sebagai penyelenggara kami sudah melakukan berbagai upaya maksimal melakukannya sosialisasi terhadap masyarakat untuk mengingatkan betapa pentingnya agenda 27 November itu. Namun apapun hasilnya inilah yang terjadi di Sintang. Jadi, tidak terlalu mengecewakan karena memang secara umum memang banyak Kabupaten kota yang mengalami penurunan partisipasi pemilih dan angkanya sangat signifikan," beber Endang.
Menurut Endang, ada beberapa faktor penyebab tingkat partisipasi pemilih menurun. Yang paling dominan, banyak ditemukan pemilih yang tidak ada di tempat atau kerja di luar.
Baca juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Sambut Baik Rencana Pemerintah Naikan Gaji Guru
Sehingga, saat pembagian C pemberitahuan tidak ditemukan keberadaannya.
"Ada beberapa kriteria yang menyebabkan tingkat partisipasi diantaranya ada pemilih meninggal, pindah domisili, tidak ditemukan di rumah, tidak dikenali, lalu c pemberitahuan tidak bisa dititipkan kepada warga atau orang yang bisa dipercaya. Dan itu banyak. Sehingga itu menjadi faktor kenapa tidak menggunakan hak pilihnya. Yang ndak bisa pulang banyak banget. Misal di satu desa di Kecamatan Serawai ada sekitar 40 persen warganya tidak ada itu merrka pergi bekerja ke luar desa," beber Endang. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Pilkada 2024, Pengamat Politik Kalbar Nilai Perlu Evaluasi Peningkatan Partisipasi Pemilih |
![]() |
---|
Tingkat Partisipasi Pemilih di Kota Singkawang Alami Penurunan |
![]() |
---|
Ketua KPU Sebut Partisipasi Pemilih Pilkada di Kapuas Hulu Capai 81,39 Persen |
![]() |
---|
MENANG Pilkada Sintang, Syarif Abdullah Terima Kunjungan Pasangan Bala Ronny di Kantor Partai Nasdem |
![]() |
---|
Aparat Gabungan Jaga Ketat Rapat Pleno Rekapitulasi Pilkada Serentak 2024 di Kubu Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.