Proyek Numpuk di Akhir Tahun, PJ Wako Pontianak Sebut OPD Akan Dibebani SKP Tambahan Kejar Target
Untuk itu perencanaan tahun 2025 kata dia harus diusahakan, kalau tidak 100 persen setidaknya mengurangi akhir tahun.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menyoroti kontrak proyek pembangunan yang kerap menumpuk di penghujung tahun anggaran.
Edi pun berencana membahas persoalan ini dengan Sekretaris Daerah Kota Pontianak untuk memberikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tambahan kepada seluruh perangkat daerah.
Menurutnya, pemerintah pusat sudah dari berapa tahun terakhir selalu mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah agar melaksanakan tender dini (Pra-DIPA) sehingga tidak menumpuk di akhir tahun.
Namun, kata dia, hal itu masih saja terjadi sehingga bertahun-tahun bebannya masih berkutat hal yang sama.
"Misalnya, barang siapa yang membuat kontrak di bulan November, maka penilaian SKP-nya berkurang. Kita sepakati ini, kalau tidak seperti itu tidak mungkin bergerak. Jangan harap dapat hak, misalnya. Kalau pakai ancaman begitu, mungkin baru mau berpikir semuanya," tegasnya saat membuka sosialisasi tender Pra-DIPA di Hotel Harris Gajah Mada, Selasa 3 Desember 2024.
Ia mengatakan melalui sosialisasi harus diterangkan kepada seluruh peserta. Apalagi teknisnya sendiri sudah ada enam orang narasumber yang berkompeten. Sementara dalam sosialisasi ini, dia akan menyampaikan terkait prosedur dan nilai positif dari pelaksanaan tender pra-DIPA.
Hal pertama yang ditanyakan kepada seluruh peserta adalah proyeksi, proyeksi dari penerimaan maupun pengeluaran, termasuk setelah laporan serapan.
Baca juga: UPGRI Pontianak Gelar Seminar Nasional Hasil Penelitian dan PKM
"Filosofi istilah tender Pra-DIPA ini tidak hanya berkaitan tender, tetapi termasuk Penunjukan Langsung (PL) Pra-DIPA, e-procesing Pra-DIPA dan lainnya. Hanya karena memang istilah dari RKP itu tender Pra-DIPA," terangnya.
Ia menyayangkan proses tender yang kerap dilaksanakan di pertengahan tahun, bahkan mendekati akhir tahun sehingga waktu yang tersedia untuk pekerjaan fisik relatif sempit.
Untuk itu perencanaan tahun 2025 kata dia harus diusahakan, kalau tidak 100 persen setidaknya mengurangi akhir tahun.
"Di awal atau tengah-tengah tahun itu bisa berimbang sampai akhir tahun,” pungkasnya. Ibarat dikasi PR seminggu, dari Senin diberitahu bahwa Jumat dikumpulkan. Pada rata-rata hari apa dia kerjakan? Kamis malam ya, itu baru dikerjakan. Itulah salah metode pendidikan kita. Jadi hal itu juga terbawa di pemerintahan, waktu akhir di Desember, di Desember menumpuk," ujarnya.
Ia mengatakan dengan adanya landasan hukum, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sudah memberikan alternatif bagaimana caranya supaya semua kegiatan tidak menumpuk di akhir tahun.
"Hal demikian harus diubah karena jika tidak, proses penyerapan anggaran terlihat sangat jelek, dalam artian menumpuk di akhir tahun anggaran," ujarnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Bupati Sanggau Bersama Forkopimda dan Elemen Masyarakat Sampaikan 4 Point Pernyataan Sikap |
![]() |
---|
Sikapi Situasi Nasional, Pemkab Sanggau Gelar Rakor Bersama Forkopimda dan Elemen Masyarakat |
![]() |
---|
Wali Kota Pontianak Dukung Aksi Mahasiswa Asal Tertib dan Damai |
![]() |
---|
Polresta Pontianak Alihkan Arus Lalu Lintas Imbas Aksi Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Disdikbud Kota Pontianak Imbau Sekolah Tetap Gelar KBM Meski Ada Demo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.