Istri Bunuh Suami di Ketapang

Kasus Kematian Kades Karya Mukti Ketapang Terus Didalami Polisi, Tunggu Hasil Autopsi 

Korban pun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatima Ketapang. Di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. 

|
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
ilustrasi meninggal 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kasus kematian Kades Karya Mukti, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Andri Yansyah (34) hingga kini masih ditangani pihak Kepolisian Resor (Polres) Ketapang.

Polisi masih menunggu hasil autopsi yang ditangani oleh dokter forensik.

Kapolres Ketapang AKBP Setiadi mengaku, ada beberapa organ dari Andri yang harus dikirim ke laboratorium forensik di Jakarta, sehingga perlu waktu untuk menunggu hasil pemeriksaan.

"Masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik," kata Setiadi saat dikonfirmasi awak media, Selasa 3 Desember 2024.

Setiadi menyebut, akan segera menginformasikan hasil dari pemeriksaan jika sudah keluar.

"Masih proses penyelidikan. Mohon doa dan dukungannya agar bisa segera jelas arahnya," harapnya.

Sebelumnya diberitakan, pihak keluarga Kades Karya Mukti melalui Abang kandung korban Heri Yunanda (42) telah melaporkan kasus kematian adiknya tersebut ke pihak kepolisian.

Heri menilai, Kasus kematian adiknya yang sempat diduga bunuh diri itu tampak janggal.

Baca juga: Mandi di Air Terjun Siling Beroban Ketapang, Remaja 16 Tahun Meninggal Dunia Tenggelam

"Saya sudah membuat laporan ke polisi. Kami menduga adik saya dibunuh dan saya menduga pelakunya tidak hanya satu orang. Kami memohon keadilan," harapnya.

Sementara itu, rekan korban, Muklis Ruswanto, juga mengaku janggal dengan kematian korban.

Karena sebelum dikabarkan meninggal dunia, korban berencana akan mengurus administrasi desa ke Pemkab Ketapang.

"Kami tidak yakin kalau korban ini bunuh diri. Dia adalah orang yang riang dan terbuka jika ada masalah. Selama ini dia tidak pernah bercerita ada masalah, baik tentang desa maupun tentang keluarga," kata Muklis.

Muklis mengaku ada kejanggalan lain yang muncul dari pengakuan istri siri korban. Karena ia (istri korban) sempat menyebut kalau suaminya sedang sakit.

"Saat Sekdes Karya Mukti ini datang ke rumah korban, istrinya bilang jika suaminya sedang sakit di kamar dan meminta tolong untuk dibawa ke rumah sakit. Tetapi saat diangkat, kondisinya memang sudah meninggal dunia," jelasnya.

Korban pun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatima Ketapang. Di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved