Wujudkan Sekolah Ramah Anak, Dinsos P3AKB Sanggau Monitoring ke Sejumlah Sekolah 

"Serta memastikan sekolah memenuhi hak anak dan melindunginya, karena sekolah menjadi rumah kedua bagi anak, setelah rumahnya sendiri," ujarnya.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Tim dari Dinsos P3AKB Kabupaten Sanggau bersama instansi terkait saat monitoring ke sejumlah PAUD, SD hingga SMP di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, kemarin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Untuk memastikan sekolah ramah anak bisa terwujud, Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Sanggau bersama instansi terkait lainnya mengunjungi sejumlah PAUD, SD hingga SMP di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, kemarin.

Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinsos P3AKB Kabupaten Sanggau Titin Sumarni menyampaikan bahwa ada beberapa sekolah yang sudah dikunjungi, diantaranya adalah PAUD/TK Nazaret, PAUD Nurul Huda Desa Suka Mulya, PAUD/TK Mekar Desa Suka Mulya, SDN 14 Desa Suka Mulya, SMPN 2 Parindu Kecamatan Tayan Hulu yaitu SDN 26 Kuala Sekayu, dan SMPN 1 Sosok.

"Kami bagi tugas, untuk pemeriksaan jajanan yang ada di kantin sekolah di assesmen oleh Loka POM, asesmen guru untuk sanitasi, UKS dan kawasan tanpa rokok di SMP 1 Sosok oleh Puskesmas Sosok, untuk kesehatan lingkungan sekolah oleh Dinas Lingkungan Hidup dan masih banyak lagi yang terlibat,"katanya.

Sekolah ramah anak lanjutnya, adalah sekolah yang menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, serta intelektual anak. Tentu tujuannya adalah agar anak-anak merasa dihargai, dilindungi, dan didorong untuk berkembang dengan potensi terbaik mereka. 

Selain itu, sekolah ramah anak sangat didukung dengan program inovasi-inovasi dari sekolah. Sekolah ramah anak bukanlah membangun sekolah baru, namun mengkondisikan sebuah sekolah menjadi nyaman bagi anak.

"Serta memastikan sekolah memenuhi hak anak dan melindunginya, karena sekolah menjadi rumah kedua bagi anak, setelah rumahnya sendiri,"ujarnya.

Dikatakannya, monitoring dan pembinaan sekolah ramah anak sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi perkembangan anak. Monitoring berfungsi untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang ada berjalan dengan baik.

Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Rutan Sanggau Gelar Apel Netralitas Pegawai Rutan 

Sementara pembinaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sekolah dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung anak-anak. 
"Kegiatan ini saling melengkapi dan harus dilakukan secara berkelanjutan," tuturnya.

Oleh karenanya, sekolah-sekolah yang dilakukan monitoring dan pembinaan, dapat diketahui mana-mana saja yang belum memenuhi kriteria sekolah ramah anak, dan harus dilakukan pembinaan yang berkelanjutan.

"Agar sekolah benar-benar dapat menjadi tempat yang aman, inklusif, dan mendukung bagi setiap anak menjadikan sekolah yang ramah anak," pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved