Pilkada Sintang 2024

Bedah Visi Misi, IMM Kapuas Raya Ragu Komitmen Semua Paslon Terhdadap Kelestarian Lingkungan

Seharusnya kata Erga, yang dipikirkan para paslon bagaimana membantu perijinan tambang swadaya milik masyarakat kecil dulu bukan tambang radioaktif.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Ketua IMM Kapuas Raya, Erga usai diskusi membedah visi misi dan program kerja paslon cabup dan cawabup Sintang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Jaringan Aktivis Muda Sintang membedah visi misi dan program kerja paslon cabup dan cawabup Sintang.

IMM Kapuas Raya sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang terlibat didalamnya memberikan pandangan kritis terhadap setiap visi misi dan program kerja ketiga paslon yang akan berkontestasi pada pilkada Sintang 2024 ini.

Isu utama yang menjadi perhatian mereka adalah Lingkungan dan pengelolaan sumberdaya alam.

Ketua IMM Kapuas Raya, Erga menyebut ada beberapa hal yang mestinya perlu dicermati dan dipertimbangkan kembali terutama masalah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.

“Setelah membaca visi misi dan program kerja masing-masing paslon, saya menilai ada beberapa program yang tidak berpihak kepada keberlanjutan lingkungan. Terutama tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam, soal ini harus benar-benar di perhatikan dampak sosial dan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Tidak semua pemanfaatan sumber daya alam yang bernilai ekonomis itu baik," kata Erga.

Baca juga: BREAKING NEWS - Anggota Polres Sintang Luka Parah, Ditusuk Orang Tak Dikenal di Jalan Lintas Melawi

Erga menilai program pengelolaan SDA yang ditawarkan masih cendrung eksploitatif dan tidak berpihak pada masyarakat kecil.

Menurutnya pengelolaan SDA yang baik tidak hanya dilihat dari aspek bisnis saja namun juga harus memperhatikan aspek ekologis.

“Saya melihat di salah satu program kerja paslon, cendrung menilai potensi yang ada di kecamatan-kecamatan hanya dari prespektif bisnis yang berujung pada industri ekstraktif tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan. belum apa-apa sudah ada yang punya rencana mau bikin tambang dan buka keran untuk investor nasional dan global," sesalnya.

Seharusnya kata Erga, yang dipikirkan para paslon bagaimana membantu perijinan tambang swadaya milik masyarakat kecil dulu bukan tambang radioaktif.

"Karena kalau sudah skala industri pasti dampak kerusakan lingkungannya jauh lebih besar. Kalaupun tidak bisa harusnya ada solusi alternatif bagi masyarakat dan yang pasti tidak merusak lingkungan," tegas Erga.

Dalam kesempatan ini ia juga menyinggung soal kurangnya komitmen para paslon terhadap kelestarian lingkungan dan ke khawatirannya akan kerusakan yang ditimbulkan akibat dari rencana industri pertambangan.

"Dari semua yang kami analisa tadi masih banyak yang harus di evaluasi terutama soal komitmen mereka pada kelestarian lingkungan, tidak ada agenda spesifik yang dapat mendukung program kelestarian lingkungan apalagi bicara ekonomi hijau dan masih banyak yang keluar dari sasaran pokok RPJPD. Saya khawatir kalau seperti ini bagaimana nasib sintang kedepannya," ungkap Erga. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved