Memasuki Awal Oktober 2024, Harga Sejumlah Komoditi di Pasar Mempawah Terpantau Stabil

“Petugas kita secara rutin setiap hari melakukan pemantauan dan pengecekan aktivitas pasar. Petugas turun langsung ke pasar untuk berdialog dengan ped

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
Aktivitas di Pasar Sebukit Rama, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 7 Oktober 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Perindagnaker) Kabupaten Mempawah, Hendri Kurniawan, memastikan di awal Oktober 2024, harga jual komoditi di Pasar Sebukit Rama Mempawah terpantau stabil, Senin 7 Oktober 2024.

Meski demikian, terdapat sejumlah komoditi yang harga jualnya naik dan turun. Seperti telur ayam harganya turun, namun bawang merah mengalami kenaikan.

“Untuk aktivitas pasar lancar dan normal. Tidak ada gejolak yang disebabkan kenaikan harga atau kelangkaan barang. Semuanya terkendali dengan baik,” jelas Hendri.

Hendri menyebut pihaknya secara konsisten melakukan kontrol dan pengawasan terhadap aktivitas Pasar Sebukit Rama yang menjadi central perekonomian masyarakat di Kota Mempawah dan sekitarnya.

“Petugas kita secara rutin setiap hari melakukan pemantauan dan pengecekan aktivitas pasar. Petugas turun langsung ke pasar untuk berdialog dengan pedagang dan mendata harga jual komoditi,” ujarnya.

Dandim 1201/Mph Dapat Kejutan HUT ke-79 TNI Dari Kapolres Mempawah

Dari pantauan tersebut, ungkap Hendri terdapat sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan dan penurunan harga jual. Meski begitu, Hendri memastikan kenaikan dan penurun harga itu tak mempengaruhi aktivitas pasar.

“Komoditi telur ayam harga jualnya turun sebesar 3,7 persen dari harga Rp 27 ribu menjadi Rp 26 ribu per kg,” paparnya.

Kemudian, sambung Hendri, komoditi bawang merah justru mengalami kenaikan harga jual sebesar 7,69 persen. Kenaikan itu menurut Hendri disebabkan kurangnya pasokan bawang merah ke Pasar Sebukit Rama Mempawah.

“Bawang meraih naik dari Rp 26 ribu menjadi Rp 28 ribu per kg. Kenaikan ini disebabkan kurangnya pasokan dari daerah pemasok bawang merah. Menindaklanjuti hal ini, kita akan berkoordinasi dengan distributor hingga agen,” tegasnya.

Sementara itu, masih dikatakan Hendri, harga sejumlah komoditi pokok lain seperti beras, minyak goreng, gula pasir, daging ayam, daging sapi, cabe dan lainnya terpantau tetap stabil.

“Alhamdulillah, untuk komoditi lain diluar dari telur ayam dan bawang merah tidak ada lagi yang mengalami kenaikan atau penurunan harga jual. Semuanya stabil dan normal,” tutup Hendri meyakinkan. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved