Pjs Bupati Sambas Marlyna Almutahar Ungkap Angka Anak Tidak Sekolah Masih Tinggi

"Bagaimana kita ketahui anak tidak sekolah terdiri dari tiga komponen utama pertama dia DO, artinya anak-anak pernah sekolah namun berhenti di tengah

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
Pjs Bupati Sambas Marlyna Almuthahar membuka rembuk pendidikan empat kecamatan di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas. Kegiatan rembuk pendidikan diikuti sejumlah kepala sekolah SD dan SMP, hingga kepala desa, Senin 30 September 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pjs Bupati Sambas Marlyna Almutahar mengungkapkan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sambas cukup tinggi, Senin 30 September 2024.

Angka ATS mencapai 14 ribu orang yang tersebar di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas

Pjs Bupati Sambas Marlyna menjelaskan, terdapat tiga komponen yang menyebabkan tingginya angka ATS. Pertama anak yang berhenti atau tidak selesai sekolah.

"Bagaimana kita ketahui anak tidak sekolah terdiri dari tiga komponen utama pertama dia DO, artinya anak-anak pernah sekolah namun berhenti di tengah jalan," ucapnya. 

Kedua, kata Marlyna adalah anak yang lulus tetapi tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Pjs Bupati Sambas Marlyna Almutahar Buka Rembuk Pendidikan 4 Kecamatan

"Ini juga cukup banyak misalnya anak SD lulus tapi tidak melanjutkan ke SMP misalnya dia tamat SMP tapi tidak melanjutkan ke SMA," ucapnya.

Komponen ketiga, yakni anak usia sekolah yang tidak sama sekali mengenyam bangku sekolah.

"Kemudian ada juga anak-anak usia sekolah namun tidak merasakan mengenyam pendidikan sama sekali," ucapnya.

Dia menuturkan, setiap komponen yang disampaikan bahwa ini memiliki tantangan dan permasalahan yang sangat besar.

"Misalnya karena faktor ekonomi, masalah wilayah atau lokasi sekolah kemudian akses terhadap pendidikan," jelasnya.

Selain itu, faktor lainnya ialah kesadaran terhadap pentingnya pendidikan yang masih rendah.

"Kemudian tidak kalah penting kesadaran akan pentingnya pendidikan itu merupakan penyebab utama terjadinya atau tingginya angka anak tidak sekolah," ungkapnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved