ODHIV di Kapuas Hulu Capai 20 Kasus 1 Orang Meninggal Dunia 

Sudarso menjelaskan, HIV adalah virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Sudarso. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUASHULU - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana (Dinkes PP KB) Kabupaten Kapuas Hulu, di tahun 2024 (4 September) ada sebanyak 20 orang di Kapuas Hulu terpapar orang dengan HIV (ODHIV).

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Bencana Kabupaten Kapuas Hulu, Sudarso menyampaikan bahwa, dimana pada tahun 2024 ini ada satu orang pasien ODHIV di Kapuas Hulu harus meninggalkan dunia. 

"Dimana orang dengan HIV di Kapuas Hulu yang sedang menjalani pengobatan pada  tahun 2024 ini ada sebanyak 14 orang, dan yang belum menjalani pengobatan berjumlah 5 orang," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin 30 September 2024.

Terus pada tahun 2023 kasus ODHIV di Kapuas Hulu ditemukan sebanyak 32 orang, terjadi penambahan atau peningkatan pada semester  1 sebanyak 15 orang (data per 2 juli 2024), terdapat penambahan sebanyak 5 orang pada semester 2.

Baca juga: Pjs Bupati Apresiasi Kejurprov Kalbar FAJI Kapuas Hulu Sukses 

"Jumlah total temuan kasus ODHIV tahun 2024 sebanyak 20 orang (data sampai dengan 4 september 2024)," ucapnya.

Sudarso menjelaskan, HIV adalah virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

"Penularan HIV umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, atau ASI," ujarnya.

Sedangkan langkah-langkah pencegahan penyaluran HIV, seperti penggunaan kondom adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan HIV saat berhubungan seksual. Pastikan untuk selalu menggunakan kondom dengan benar dan konsisten.

Terus, penularan HIV sering terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik.

"Pastikan untuk tidak berbagi jarum suntik dengan orang lain," ucapnya.

Kemudian, mengetahui status HIV adalah langkah penting untuk melindungi diri dan pasangan. Jika aktif secara seksual atau berisiko terpapar HIV, lakukan tes HIV secara rutin.

Edukasi tentang hubungan seksual yang aman dan penularan HIV sangat penting, terutama bagi remaja dan kaum muda. Pemahaman yang baik akan risiko dan cara pencegahannya dapat membantu mengurangi angka penularan.

Penggunaan Obat Pencegahan (PrEP), dimana bagi individu yang berisiko tinggi terpapar HIV, penggunaan PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) dapat membantu mencegah infeksi HIV. Konsultasikan dengan dokter mengenai ketersediaan dan penggunaannya.

Dukungan sosial dan menghindari diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV adalah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan inklusif. Stigma dapat membuat orang ragu untuk melakukan tes atau mencari pengobatan.

"Penularan HIV dapat dicegah dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan di atas. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan diri sendiri dan orang di sekitar kita. Edukasi diri dan keluarga mengenai bahaya HIV dan langkah-langkah pencegahannya agar kita semua terhindar dari penularan virus ini," ungkapnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved