Kunjungan Jokowi ke Kalbar

Resmikan Smelter PT BAI Mempawah, Presiden Jokowi Harap Impor Aluminium Bisa Ditekan

"Pembangunan smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini yang merupakan kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam hari ini kita lihat betul-betul telah kej

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KOMINFO MEMPAWAH
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara sah melaksanakan Peresmian Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa 24 September 2024 pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara sah melaksanakan Peresmian Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa 24 September 2024 pagi.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama MIND ID Fuad Bawazier, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Nico Kanter, Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra, Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman.

Selanjutnya, Pj Gubernur Kalbar Harisson, Pj Bupati Mempawah Ismail, Gubernur Kalbar Periode 2018-2023 Sutarmidji, Wakil Gubernur Kalbar Periode 2018-2023 Ria Norsan, Bupati Mempawah Periode 2019-2024 Erlina, dan pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan Smelter PT BAI merupakan salah satu usaha Indonesia untuk menyongsong menjadi negara industri.

"Pembangunan smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini yang merupakan kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam hari ini kita lihat betul-betul telah kejadian dan selesai untuk fase pertamanya," ujar Presiden diawal sambutannya.

Pj Bupati Ismail Sambut Kedatangan Presiden Jokowi di Kabupaten Mempawah

Jokowi mengatakan, pembangunan smelter ini merupakan usaha untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri, dengan mengolah Sumber Daya Alam (SDA) sendiri dan tidak lagi mengekspor bahan mentah.

"Stop ekspor bahan mentah, olah sendiri karena nilai tambahnya, akan di peroleh masyarakat negara dan itu kelihatan sekali lompatan nilai tambah keliatan angkanya," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan, saat ini kebutuhan aluminium di dalam negeri mencapai 1,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 56 persen diantaranya diperoleh dari impor.

“Oleh sebab itu setelah ini selesai, berproduksi, impor yang 56 persen ini bisa kita stop, tidak impor lagi, kita produksi di dalam negeri, kita punya bahan bakunya sendiri,”ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, impor aluminium membuat devisa yang keluar mencapai sekitaran US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.

"Saya merasa senang karena ekosistem dari hulu ke hilir industri aluminium terintegrasi dan selesai untuk fase pertama. Kita harapkan dengan investasi sebesar Rp 16 triliun ini, kita betul-betul akan memulai babak baru Indonesia sebagai negara industri,” tutup Jokowi. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved