Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kalbar Gelar Workshop Kewaspadaan Jelang Pilkada
Pada kegiatan tersebut, hadir langsung puluhan anggota FKDM yang berasal dari berbagai komunitas lintas etnis di Kalbar.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjaga stabilitas keamanan dan kedamaian Kalimantan Barat menjelang Pemilihan kepala Daerah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kalimantan Barat menggelar workshop pada anggota lintas etnis, 20 September 2024.
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kalimantan Barat merupakan sebuah organisasi masyarakat yang beranggotakan Akademisi, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
Pada kegiatan tersebut, hadir langsung puluhan anggota FKDM yang berasal dari berbagai komunitas lintas etnis di Kalbar.
Ketua FKDM Kalbar Prof Chairil Efendi menyampaikan tujuan menggelar pertemuan ini adalah melakukan koordinasi disemua daerah yang akan laksanakan Pilkada.
FKDM juga berupaya memetakan daerah-daerah yang berpotensi terjadi kerawanan jelang dan pasca Pelaksanaan Pilkada di Kalbar.
Baca juga: Pesona Kulminasi Pontianak Disemarakkan Ribuan Orang, Emiliana Harap Semakin Baik
"Dengan melibatkan semua pihak sehingga diharapkan bisa melakukan Upaya Diteksi Dini dan kemudian bisa bersinergi dengan semua pihak dalam upaya ikut menciptakan situasi daerah yang kondusif dan bisa melaksanakan pesta demokrasi dengan baik dan demokratis," tuturnya.
Kemudian, kepala Kesbangpol Kalbar Manto mengatakan yang paling diwaspadai pada momen Pilkada adalah penunggang gelap, pihak yang tidak terkait dengan Pilkada namun memiliki kepentingan, yang biasanya bukan berasal dari daerah.
Dengan menggunakan metode Proxi, pihak tersebut berusaha mengganggu stabilitas keamanan pemerintahan.
Dalam konteks global, saat ini ada 2 negara besar yakni Cina dan Amerika yang sedang berkompetisi mengamankan kepentingannya di berbagai negara tidak terkecuali Indonesia.
Sumber Daya alam yang melimpah ia katakan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk ikut masuk dan menguasai.
Dengan latar belakang beragam etnis, ia katakan Indonesia memiliki potensi konflik cukup besar.
"Dengan keanekaragaman kita, potensi kota terjadi konflik cukup besar, dan di titik inilah kita harus waspada," tuturnya.
Ia harap, seluruh anggota FKDM dapat menjadi mata dan telinga untuk mendeteksi setiap potensi ancaman di daerah masing - masing, lalu tiap anggota harus dapat saling berbagi informasi sebagai bagian dari peringatan dini konflik sosial.
"Dan ketika diperlukan, FKDM juga dapat menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan masalah horizontal di level akar rumput," harapnya. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
PROFIL Mgr Samuel Oton Sidin, Administrator Apostolik Keuskupan Agung Pontianak! Mgr Agus Emeritus |
![]() |
---|
MENANG MUTLAK Akhmad Munir Nahkodai PWI Pusat dalam Kongres Persatuan Wartawan Indonesia di Jabar |
![]() |
---|
Bupati Romi Wijaya Sambangi Asrama Kayong Utara di Pontianak |
![]() |
---|
Kapolresta Pontianak Ungkap Ada Penyusup Bawa Molotov di Aksi Mahasiswa Mapolda Kalbar |
![]() |
---|
Bulog Kalbar Pastikan Stok Beras Aman hingga Enam Bulan ke Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.