Ragam Contoh

7 Contoh Kebiasaan Buruk yang Bisa Membuat Anak Pendek

Perlu diketahui bahwa tinggi badan seseorang dipercaya sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Ini berarti anak dapat berpotensi tumbuh tinggi hanya

Kompas.com
Sebisa mungkin pastikan anak tetap rutin melakukan aktivitas fisik sehari-hari agar pertumbuhan tinggi badannya kian optimal. Secara khusus, beberapa aktivitas fisik yang bisa diterapkan misalnya lompat tali, berenang, stretching, bergelantungan, dan lain-lain. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Peneliti menemukan bahwa genetika berkontribusi 80 persen dalam menentukan tinggi badan. 

Faktor-faktor lain seperti pola makan, tidur, dan aktivitas fisik berkontribusi sekitar 20 persen. 

Namun selain faktor genetik tersebut, ada pengaruh buruk yang bisa membuat anak pendek

Tubuh pendek pada anak yang berada di bawah standar normal, merupakan akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama. 

Hal tersebut yang kemudian membuat pertumbuhan tinggi badan anak terhambat, sehingga mengakibatkan dirinya tergolong stunting.

Perlu diketahui bahwa tinggi badan seseorang dipercaya sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Ini berarti anak dapat berpotensi tumbuh tinggi hanya jika kedua orang tuanya juga berpostur tinggi.

Kendati demikian, tak ada salahnya bagi orang tua untuk memperhatikan kebiasaan dan gaya hidup anak sehari-hari. Terutama soal aktivitas fisik dan pola makan, yang juga turut memengaruhi pertumbuhan anak. Demikian dikutip dari Parenting First Cry.

18 Contoh Makanan Terbaik untuk Pencernaan, Teh Kombucha Fermentasi Alami Sehatkan Usus

Banyak teori yang menyatakan bahwa kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting. Khususnya asupan makanan yang mengandung zink, zat besi, serta protein ketika anak masih berusia balita.

Melansir dari buku Gizi Anak dan Remaja, kejadian ini umumnya sudah mulai berkembang saat anak berusia 3 bulan. Proses perkembangan tersebut lambat laun mulai melambat ketika anak berusia 3 tahun.

Setelah itu, grafik penilaian tinggi badan berdasarkan umur (TB/U), terus bergerak mengikuti kurva standar tapi dengan posisi berada di bawah. 

Ada sedikit perbedaan kondisi stunting yang dialami oleh kelompok usia 2-3 tahun, dan anak dengan usia lebih dari 3 tahun.

Kebiasaan yang berpotensi membuat tubuh anak pendek

Pola makan dan kebiasaan aktivitas sehari-hari mungkin tidak memengaruhi tinggi badan anak secara langsung. Namun, dampaknya terhadap proses pertumbuhan dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Misalnya jika anak jarang mengonsumsi makanan bergizi. Faktanya nutrisi seperti kalsium, protein, vitamin D, vitamin A, karbohidrat, dan lain sebagainya sangat penting untuk perkembangan tubuh manusia.

Lalu apa saja kebiasaan yang berpotensi membuat tubuh anak pendek? Berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber:

Contoh Perilaku Internalizing Behavior, Perilaku Negatif yang Dapat Merugikan Anak

1. Terlalu banyak minum the

Hindari kebiasaan terlalu sering memberikan minuman manis seperti teh untuk anak, terutama saat sedang pergi makan di luar rumah. Teh mengandung kafein yang kerap menyebabkan anak menjadi lebih aktif dan sulit tidur. 

Padahal dalam masa tumbuh kembangnya, anak membutuhkan cukup tidur. Dikutip dari Kids Health, kafein juga dapat menghambat otak anak menyerap zat besi yang diperlukan oleh tubuh. Untuk itu, Anda perlu memberikan tambahan suplemen zat besi untuk anak.

2. Konsumsi MSG berlebihan

Konsumsi MSG atau monosodium glutamat terlalu sering dan berlebihan juga dipercaya berisiko menghambat pertumbuhan tinggi badan anak. Hal ini terutama berpengaruh pada tulang.

MSG diketahui dapat mengganggu produksi hormon tiroksin dan paratiroid, yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah.

3. Sering tidur larut malam

Dikutip dari Baby Center, hormon protein yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis (disebut juga hormon pertumbuhan atau growth hormone) memainkan peran penting bagi pertumbuhan tinggi badan anak

Beberapa faktor memengaruhi produksinya, termasuk nutrisi, stres, dan olahraga. Namun pada anak-anak, faktor terpenting adalah tidur.

Periode produksi dan pelepasan hormon pertumbuhan paling intens adalah segera setelah awal tidur nyenyak.

4. Jarang melakukan aktivitas fisik

Sebisa mungkin pastikan anak tetap rutin melakukan aktivitas fisik sehari-hari agar pertumbuhan tinggi badannya kian optimal. Secara khusus, beberapa aktivitas fisik yang bisa diterapkan misalnya lompat tali, berenang, stretching, bergelantungan, dan lain-lain.

5. Tidak menjaga postur tubuh dengan baik

Jangan anggap enteng pentingnya menjaga postur tubuh dengan baik saat bersikap. Ini juga penting bagi pertumbuhan tinggi badan anak

Saat duduk atau berdiri misalnya, upayakan anak tidak bungkuk. Pastikan posisi tulang punggungnya selalu tegak agar tinggi badan dan ketegapan tubuh tetap terjaga.

Contoh Perilaku Internalizing Behavior, Perilaku Negatif yang Dapat Merugikan Anak

6. Kurang memenuhi kebutuhan harian air putih

Menjaga metabolisme tubuh tetap stabil penting guna memastikan pertumbuhan anak lebih maksimal. Nah, salah satu kebiasaan yang bisa menghambat kinerja metabolisme yakni jarang minum air putih.

Sebisa mungkin cukupi kebutuhan air putih harian anak, serta hindari berlebihan konsumsi minuman manis bergula tinggi. Gula secara langsung dapat memengaruhi kadar insulin, yang jika meningkat akan menurunkan kapasitas pertumbuhan tubuh

7. Keseringan konsumsi junk food dan makanan instan

Meski biasanya jadi favorit kebanyakan anak, junk food dan makanan instan minum nutrisi sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan maksimal. 

Keseringan konsumsi junk food juga berisiko dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes. 

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved