Kepala Bappeda Luncurkan GEO Mempawah 360° Inovasi Penyajian Data Penduduk Miskin lebih Terperinci

Ami menilai perencanaan suatu pembangunan daerah tidak terlepas dari Inovasi-inovasi yang disusun berdasarkan kondisi riil suatu daerah.

Penulis: Ramadhan | Editor: Jamadin
Dokumentasi Diskominfo
Kepala Bappeda Mempawah Ami Febriyanto memberikan pemaparan perihal program proyek perubahan GEO Mempawah 360°, di Gedung Mempawah Command Center, Kamis 12 September 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Ami Febriyanto punya program inovasi yang mampu menyajikan data penduduk miskin secara interaktif, transparan dan akuntabel yang dinamai GEO Mempawah 360°, Minggu 15 September 2024.

Kepala Bappeda Mempawah Ami Febriyanto mengatakan, GEO Mempawah 360° merupakan suatu model perencanaan berbasis geospasial yang mengkompilasi beberapa data survei sosial ekonomi, sensus penduduk dan data administratif.

"Program ini menyajikan data penduduk miskin yang lebih interaktif, transparan dan akuntabel, serta dapat diakses secara umum guna mendukung pengambilan kebijakan untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Mempawah," jelas Ami Febriyanto.

Ami yang saat ini tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, yang diselenggarakan LAN RI dan BPSDM Jawa Timur menyatakan, GEO Mempawah 360° hadir memberikan nuansa baru dalam mengkolaborasikan beberapa data dan informasi yang selama ini disajikan dalam bentuk manual dan tidak dapat diakses secara online.

Bappeda Gagas Kawasan Kota Pusaka Pontianak, Lakukan Kajian Awal

"Dengan adanya GEO Mempawah 360° ini, kini semua data dan informasi penduduk miskin disajikan dalam bentuk data spasial dari alamat, foto rumah, kondisi rumah hingga jumlah anggota keluarga dalam satu KK," ujarnya.

Ami menyampaikan, data tersebut akan dituangkan dalam bentuk peta spasial, yang tentunya data dan informasi ini memberikan kemudahan bagi daerah maupun kementerian dalam pengambilan kebijakan.

"Semisal program-program apa yang bisa diberikan kepada penduduk miskin, sehingga bantuan dan program tersebut lebih tepat sasaran dan harapannya dapat menurunkan angka kemiskinan dengan lebih cepat," katanya.

Ami ikut menceritakan latar belakang hadirnya program GEO Mempawah 360° yang bermula dari perlunya kebutuhan data dan informasi untuk menganalisa perencanaan pembangunan daerah.

"Akhirnya muncul lah gagasan ini sebagai suatu inovasi dalam memberikan solusi terhadap penyajian data penduduk miskin yang terintegrasi dalam satu peta berbasis spasial titik koordinat," ujarnya.

Peta berbasis spasial ini, dijelaskan Ami, berisikan data dan informasi hasil survei sosial ekonomi, sensus penduduk, dan data administratif lainnya yang dapat memberikan gambaran komprehensif tentang kemiskinan di Kabupaten Mempawah.

Lebih jauh melihat tingkat urgensinya saat ini, Ami menilai perencanaan suatu pembangunan daerah tidak terlepas dari Inovasi-inovasi yang disusun berdasarkan kondisi riil suatu daerah.

"Dengan melihat permasalahan yang paling mendasar ini, kita dapat memberikan solusi dan pemecahan masalah dari sudut pandang ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan yang tentunya akan lebih efektif jika dapat disajikan dalam satu platform sistem informasi berbasis web base dan spasial," ujar Ami.

Lebih jauh Ami menjelaskan model perencanaan terintegrasi yang disajikan dalam Geo Mempawah 360° ini memberikan jawaban atas kebutuhan yang diinginkan dalam perencanaan pembangunan daerah.

"Karena tentu saja memiliki beberapa alasan, seperti penyajian data kemiskinan lebih efektif, konsistensi dan koordinasi kebijakan lebih baik, lebih transparan dan akuntabel, dapat mengembangkan program penanggulangan kemiskinan berkelanjutan, dan pengambilan keputusan berdasarkan data riil di lapangan," jelas Ami.

Ami melanjutkan, dengan menggunakan model perencanaan terintegrasi, pemerintah daerah dapat mengefektifkan pengalokasian anggaran penanganan kemiskinan lebih tepat, peningkatan kolaborasi dan koordinasi antar instansi maupun stakeholder, serta peningkatan analisis kebijakan dan deteksi dini terkait resiko pelaksanaan kebijakan dilapangan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved