Pesan Uskup Agustinus Pada Perayaan Syukur Bruder MTB Hidup Membiara dan Pengikraran Kaul Kekal 

Teladan Bunda Maria Zaman Ini Sangat Butuhkan, Kata Uskup Agustinus. “Perayaan Syukur 50 & 25 Tahun Hidup Membiara Dan Pengikhraran Kaul Kekal Bruder

Komsos Keuskupan Agung Pontianak
Uskup Agustinus memimpin misa perayaan Syukur 50 dan 25 tahun Hidup Membiara dan Pengikraran kaul Kekal berjalan lancar di Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak, pada Kamis, 15 Agustus 2024. Teladan Bunda Maria zaman ini sangat butuhkan, kata Uskup Agustinus. 

Hidup dalam dunia 

Dalam Homilinya, Uskup Agustinus mengatakan bahwa dalam dunia banyak orang mudah menjadi angkuh dan sombong. 

Menurutnya itulah kenyataan yang tidak bisa dihindari.

“Hidup di dunia ini, orang mudah menjadi angkuh dan mudah menjadi sombong. Kecantikan juga bisa membuat orang angkuh, sebaliknya,” kata Uskup Agustinus (15/08). 

Uskup Agustinus juga menerangkan situasi “fakta pengalaman” Bunda Maria sebenarnya untuk menunjukkan kepada manusia bahwa siapapun adalah manusia yang sangat berharga di hadapan Tuhan. 

“Pada diri kita yang saat ini, ada kecenderungan ingin dihargai, ingin juga dihormati bahkan dengan cara yang tidak benar. Orang yang ingin dihargai-kan, dia pikir dengan kekayaan dia bisa dihargai orang? Itulah Dunia,” ujarnya.

Uskup Agustinus juga menggarisbawahi bahwa dengan cara itulah, orang kecil tidak pernah diberikan kesempatan dan tidak pernah juga diberikan hak yang sama dengan yang lain. 

Baginya itulah tantangan

Bahwa godaan-godaan seperti itu ada dalam diri kita, lanjut Uskup Agustinus: “Tapi ingatlah bahwa Bunda Maria mengalami hal yang istimewa, orang kecil namun sikap seperti Bunda Maria bisa kita lakukan.” 

“Mulai dari hal yang kecil, yakin dan jika kita lihat bahwa orang yang sederhana-pun dipakai oleh Tuhan,” tambah Uskup Agustinus.

Anugerah Tuhan
 
“Kami disini, merupakan anugerah Tuhan yang diberikan Tuhan kepada kami,” kata Bruder Alfonsus MTB saat menyampaikan sambutan hari itu.

Dia mengungkapkan bahwa, mereka menyadari betul selesai kaul kekal bukan berarti selesai semuanya. 

Tetapi tetap harus berjuang untuk setia dan bertekun dalam menjalani panggilan. 

“Seperti yang telah ditunjukkan dari saudara kami, Bruder Videlis MTB yang merayakan hidup membiara 25 tahun dan Bruder Petrus MTB yang merayakan hidup membiara 50 tahun dan dengan teladan mereka kami mencoba untuk belajar dari kesetiaan seumur hidup kami,” kata Bruder Alfonsus MTB.

Sejalan dengan itu, Bruder Anselmus MTB juga menyampaikan tentang sebuah syair yang dia tuliskan. 

Dalam kesempatan itu dia mengatakan bahwa, perjalanan bukan hanya sekedar melangkah tetapi lebih dari itu ada suka dan duka, ada canda tawa serta perjuangan untuk sesuatu yang dituju. 

“Dalam doa dan refleksi, memampukan kami melangkah dengan pasti walaupun dalam perjalanan jatuh dan bangun tetapi tetap bangkit untuk mencapai pada tujuan mulia setia bersama Yesus,” kata Bruder Anselmus MTB.

Bruder Anselmus MTB menggarisbawahi bahwa dalam kerapuhan, kelemahan bahkan kehampaan, membuat jalan mereka tak berdaya dan terombang-ambing dalam kehidupan. 

“Itu semua tak membuat kami goyah dan menyerah, namun kami semakin dikuatkan dengan pengalaman itu dan semakin didewasakan dalam melangkah dengan pasti,” tuturnya.

Mereka berdua berharap, berkat doa dan dukungan semua pihak mereka menyerahkan diri pada ‘Dia’ yang memanggil kami untuk setia. 

Seperti Rasul Paulus mengatakan: ‘segala perkara dapat ku tanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepada ku.’ 

“Kami sadar kami bisa sampai pada saat ini karena penyerahan diri seutuhnya pada Tuhan, sehingga kami terus dimampukan untuk terus maju menjadi pelayan dalam persaudaraan Bruder MTB,” tambah Bruder Anselmus MTB.

Kita ini hamba Tuhan

“Ditepi dermaga banyaklah duduk pemuda tampan, membawa bekal hendak memancing ikan, kalau bukan karena kesalehan dan iman, tidak akan kekal bruder mengarungi jalan panggilan,” kata Bruder Vianney MTB, Dewan Pimpinan Umum Bruder MTB dalam membuka sambutannya hari itu.

Bruder Vianney MTB mengungkapkan bahwa para Bruder MTB mendasarkan hidup mereka atas injil seraya mengikuti seruan, untuk meninggalkan segala-galanya. 

Untuk itu dia berterima kasih kepada para bruder yang sudah memperbaharui kaul, mulai dari profesi pertama, kekal dan berpesta. 

“Kita ini menjadi hamba Tuhan, sekali lagi menjadi hamba Tuhan untuk mereka yang miskin lemah dan sakit,” kata Bruder Vianney MTB.

Bruder Vianney MTB menegaskan, lewat keutamaan Santa Perawan Maria dan Santo Fransiskus, mereka berupaya mewujudkan kemuliaan Allah, khususnya pembinaan kaum muda dan mengupayakan mereka yang miskin, lemah dan sakit. 

“Ingatlah itu, maka mohon semua mendoakan kami, ingatkan juga kami kalau tiba-tiba misi kami berbeda,” tambah Bruder Vianney MTB.

Sebagai Dewan Pimpinan Umum Bruder MTB dia berharap, semoga semua tetap kuat dan setia untuk terus menghayati dan melaksanakan ‘simpliciter et confidenter’ [kesederhaaan dan kepercayaan]. 

(*/Samuel – Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak).

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved