Pimpin Apel Besar Hari Pramuka ke-63 di Kalbar, Harisson Ajak Tanamkan Karakter Pancasila

Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, anak anak muda (generasi milenial dan gen Z) pramuka, semakin mahir menguasai teknologi.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson,  menjadi pembina upacara pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-63, yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu 18 Agustus 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson,  menjadi pembina upacara pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-63, yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu 18 Agustus 2024.

Kegiatan ini merupakan rangkaian Peringatan Hari Pramuka Nasional ke 63 sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 79 tahun, dengan mengusung tema "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan  Barat, saya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk kita merenungkan dan memperkuat kembali komitmen kita sebagai anggota Gerakan Pramuka," jelas Pj Gubernur Harisson.

Gubernur Kalbar, Harisson yang merupakan Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), menyebutkan bahwa salah satu potensi generasi muda adalah Gerakan Pramuka.

Sebagai organisasi, Gerakan Pramuka adalah wadah pendidikan kepanduan yang memiliki anggota terbesar di dunia.

Baca juga: Kado HUT ke-79 RI, Membanggakan Kontingen SMK Kalbar Raih Peringkat 6 Nasional di O2SN 2024 

Yang mana gerakan pramuka telah eksis sejak dulu hingga sekarang, dan memiliki segmen peserta didik dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

"Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan dengan pola gerakan pembentukan karakter untuk kemajuan dan kemandirian generasi muda Indonesia, agar mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pembangunan bangsa dan negara menuju bangsa dan negara yang maju, adil, dan Sejahtera," ujar Harisson.

Lebih lanjut, Harisson mengatakan, Kepramukaan sebagai sebuah gerakan pemberdayaan kaum muda, harus mampu menciptakan dampak positif pada kehidupan kaum muda, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, anak anak muda (generasi milenial dan gen Z) pramuka, semakin mahir menguasai teknologi.

Hal ini menjadi tantangan dan peluang untuk mengintegrasikan kemajuan teknologi ke dalam kegiatan pramuka, meningkatkan efisiensi dan memperkaya pembelajaran mereka.

“Terpenting lagi gerakan pramuka ke depannya diharapkan bisa menjadi perintis. Untuk itulah, penguatan peran seluruh komponen pramuka, termasuk pengurus, orang tua, sukarelawan, dan anggota pramuka itu sendiri, menjadi gagasan besar yang segera harus direalisasikan," terangnya.

Sebagai representasi sumber daya manusia, pramuka itu sendirilah yang sejatinya menjadi jantung dari kepramukaan, dan memiliki peran penting dalam mewujudkan visi untuk menciptakan generasi yang unggul.

Dengan demikian, anggota pramuka harus menjadi peserta aktif dalam berbagai program kepramukaan, mengambil peran kepemimpinan, dan belajar bekerja sama dalam tim.

“Kita berharap, bagi generasi muda agar  belajar dan mengembangkan keterampilan hidup yang penting seperti komunikasi, pemecahan masalah, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan,” ujarnya.

Oleh karenanya dibutuhkan kerja sama, sesuai dengan bidang urusan kita masing-masing, untuk memastikan bahwa pramuka terus menjadi organisasi yang relevan dengan zamannya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved