Kunci Jawaban

Materi Pendidikan Pancasila Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Inilah rangkuman materi Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka untuk Kelas 8 SMP / MTs sederajat Bab 4 Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Materi Pendidikan Pancasila Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda. Naskah Sumpah Pemuda ditulis oleh Mohammad Yamin dan disetujui oleh Sugondo dan dibacakan di hadapan para peserta kongres. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah rangkuman atau ringkasan materi Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka untuk Kelas 8 SMP / MTs sederajat Bab 4 Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda.

Siswa dapat memanfaatkan rangkuman materi Pendidikan Pancasila sebagai bahan belajar di sekolah dan di rumah.

Berikut ada juga link download materi Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka untuk Kelas 8 SMP / MTssemester 1 hingga 2.

Inilah rangkuman materi Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka untuk Kelas 8 SMP / MTs sederajat Bab 4 Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda:

Ringkasan Materi IPS Kelas 8 SMP / MTs Kurikulum Merdeka, Pembangunan Perekonomian Indonesia

A. Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Indonesia adalah negeri yang kaya dengan sumber daya alam. Berbagai bahan tambang tertimbun dalam perut bumi Indonesia. Tanah Indonesia juga sangat subur.

 Pertanian dan perkebunannya melimpah. Kekayaan sumber daya alam inilah yang membuat Bangsa Belanda tertarik menjajah Indonesia dan membawanya ke negeri mereka.

Beberapa politisi Pemerintah Kerajaan Belanda seperti Baron Van Hoevel, Frans Van Deputte, dan Mr. C.T. Van yang menyampaikan bahwa Pemerintah Kerajaan Belanda ikut bertanggung jawab atas kesengsaraan rakyat Hindia Belanda (Indonesia).

Mereka mendesak agar Pemerintah Kerajaan Belanda mengeluarkan kebijakan politik etis atau politik balas budi pada September 1901. Politik etis ini bertujuan memberikan kesempatan kepada Bumi Putra untuk mengenyam pendidikan agar menjadi tenaga terampil dan terlatih. Politik etis menyasar tiga bidang utama, yaitu pendidikan, pertanian, dan kependudukan.

Dari sinilah lahir berbagai organisasi pergerakan, misalnya Jami’atul Khair, Sarekat Dagang Islam yang kemudian bertransformasi menjadi Sarekat Islam, Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia (PNI), Muhammadiyah, dan Nahdhatul Ulama.

Dalam selang waktu yang tidak lama, lahir pula organisasi-organisasi kepemudaan. Ada Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Batak, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, dan Jong Minahasa.

Organisasi kepemudaan ini lahir dalam rentang waktu 1915 sampai 1924.

Kongres Pemuda I terjadi pada 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia, Namun belum menghasilkan kemufakatan gerakan perjuangan kepemudaan. Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari, yaitu 27 – 28 Oktober 1928. Ada tiga tempat yang digunakan melaksanakan kongres.

Hari pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongelingen Bond, Lapangan Banteng. Hari kedua bertempat di Gendung Oost Java Bioscoop (sekarang Jl. Medan Merdeka Utara, No. 14) hingga tengah hari.

Kemudian, sore hari pertemuan dilanjutkan di Gedung Indonesia Clubhuis Jl. Kramat Raya, No. 106 Jakarta (sekarang disebut Museum Sumpah Pemuda).

Ringkasan Materi IPS Kelas 8 SMP / MTs Kurikulum Merdeka, Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved