Dekranasda Kalbar Jawab Tantangan Ekspor dan Pemberdayaan Perajin
Penjabat Gubernur Harisson berharap melalui Rakerda ini membuahkan hasil dan program yang berkaitan dengan pemberdayaan perajin di Provinsi Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tingkat Provinsi tahun 2024 yang dihadiri oleh Dekranasda kabupaten kota se-Kalbar, di Pendopo Gubernur, Selasa 30 Juli 2024.
Kegiatan Rakerda Dekranasda Tingkat Provinsi tahun 2024, secara resmi dibuka langsung oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson, dan juga dihadiri beberapa OPD terkait di Lingkungan Pemprov Kalbar, dan instansi vertikal , serta pihak Perbankan.
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur Harisson berharap melalui Rakerda ini membuahkan hasil dan program yang berkaitan dengan pemberdayaan perajin di Provinsi Kalbar.
“Mudah-mudahan lewat Rakerda ini membuahkan hasil , dengan hasil akhirnya kita bisa memberdayaan perajin. Kalau untuk promosi tidak perlu diragukan lagi karena sudah hebat untuk promosi wastra dan kerajinan di Kalbar. Bahkan wastra kita dikenakan Pak Jokowi diacara berkelas Internasionak di Bali ,” ujar Harisson.
Ia menekankan apapun yang menjadi kendala di lapangan, untuk dapar dibahas dan dirembukkan bersama untuk mencari solusi atau jalan keluar untuk pemecahan masalah tersebut.
“Semua siap membantu, jika ada tantangan ayo rembukan ramai-ramai dan jangan menyerah begitu saja. Saya sayangkan, seperti adanya permintaan ekspor untuk keladi air sebanyak 1 kontainer itu. Kalau saja kita bina dan perajin akhirnya bisa mengekapor itulah yang kita harapkan. Sehinggal lapangan kerja terbuka, dan tentu ekonomi meningkat,” tegasnya.
Harisson mengajak untuk keroyokan, dan kerjakan hal yang besar, dan yang berdampak besar hingga bisa dirasakan oleh perajin, hingga masyarakat Kalbar.
“Kita jangan pernah menyerah dengan tantangan ekspor. Adanya Dekranasda maupun Pemprov dan kabupaten kota untuk bisa bergerak bersama-sama ,” tegasnya.
Berkaitan dengan harga wastra khas Provinsi Kalbar yang mahal.
• Pj Ketua Dekranasda Kalbar Bangga Tenun Ikat Sintang dan Musik Sape Tampil di Event Internasional
Harisson meminta untuk mencari solusi bersama, dan mencari tahu apa yang menjadi penyebab harga wastra di Kalbar itu mahal.
“Kenapa wastra kita mahal, itu juga harus dicarikan solusi, seperti dari Sanggau ada kain kalengkang yang mana benang emasnya didatangkan dari Singapura. Jangan-jangan ada bahan seperti ini di Indonesia, kalau memang ada bila perlu kita subsidi untuk diberikan ke perajin,”ungkap Harisson.
Maka dari itu, Harisson menekankan penting untuk dicarikan solusi bersama.
Dikatakannya, jika harga wastra mahal karena membayar upah perajin itu bukanlah sebuah masalah karena masih mengedepankan cara tradisional, namun jika karena bahan nya yang mahal. Maka perlu untuk dicarikan solusi bersama.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Ketua Dekranasda se-kalbar, OPD dan Instansi Vertikal yang sudah mempunyai kegiatan, usaha, untuk pemberdayaan perajin di Kalbar,”pungkasnya.
Ditempat yang sama, Penjabat Ketua Dekranasda Kalbar Windy Prihastari mengatakan dengan adanya Rakerda ini , bebagai isu yang ada bisa diskusikan bersama.
BPK RI Awali Pemeriksaan Tematik Lingkungan Hidup, Pemprov Kalbar Tegaskan Komitmen Transparansi |
![]() |
---|
ESyar KTI 2025 di Pontianak, Bukan Sekadar Seremonial tapi Momentum Perkuat Ekonomi Syariah |
![]() |
---|
Dialog Kebangsaan Kita Indonesia Teguhkan dalam Merawat Keberagaman |
![]() |
---|
Go Kotan dan Lakupandai, Strategi Baru Kalbar Tingkatkan PAD dari Pajak Kendaraan |
![]() |
---|
Ditbinmas Polda Kalbar Buka Lomba Permainan Tradisional Sumpit dan Gasing 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.