Karhutla di Kalbar

Musim Kemarau, Dinkes Sambas Terbitkan Surat Edaran Waspada ISPA

Edaran tersebut bentuk respon cepat Dinkes Sambas terkait perubahan cuaca yang memasuki musim kemarau dan terjadinya kebakaran hutan.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo. Dinkes Sambas menerbitkan surat edaran kewaspadaan terhadap ISPA dan diare memasuki musim kemarau, Senin 29 Juli 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr. Ganjar Eko Prabowo menerbitkan surat edaran terkait kewaspadaan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) dan diare, Senin 29 Juli 2024.

Edaran tersebut bentuk respon cepat Dinkes Sambas terkait perubahan cuaca yang memasuki musim kemarau dan terjadinya kebakaran hutan dibeberapa wilayah di Kabupaten Sambas.

Melalui Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ) Surat Edaran tersebut ditujukan kepada puskesmas di seluruh Kabupaten Sambas.

Kadinkes Sambas Ganjar Eko Prabowo mengatakan, Kabupaten Sambas telah memasuki musim kemarau panjang dan telah terjadi kebakaran hutan di beberapa wilayah.

Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kasus ISPA dan diare di masyarakat.

Baca juga: Pemkab Sambas Sukses Laksanakan Lomba Sampan Bidar dan Dragon Boat

"Saat ini di Kabupaten Sambas telah terjadi musim kemarau, sudah hampir satu bulan tidak hujan, selain itu kebakaran hutan mulai terjadi di beberapa wilayah yang akan berdampak dengan meningkatnya kasus ISPA dan Diare di masyarakat nantinya," ujar Kadinkes.

Untuk mencegah hal tersebut, maka Kadinkes Sambas mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan ISPA dengan beberapa poin sebagai tindak lanjut antara lain, meningkatkan upaya penemuan kasus sesuai definisi operasional dan melakukan respon yang merujuk pada pedoman penyakit potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Memantau trend penyakit ISPA dan diare di wilayah kerja masing-masing.

Selanjutnya, menindaklanjuti laporan penemuan kasus dengan melakukan penyelidikan epidemiologi 1x24 jam.

Melakukan advokasi dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk pencegahan ISPA dan diare.

"Terakhir yakni melaporkan kasus harian ISPA secara rutin kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas melalui Bidang P2P selaku penanggungjawab program ISPA," ucapnya.

Dia juga mengimbau agar melakukan pencegahan ISPA seperti memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup.

Mengkonsumsi buah dan sayur, mencuci tangan secara bersih menggunakan sabun.

"Meminimalisir sentuhan tangan pada wajah terutama bagian mulut dan hidung, menggunakan masker ketika beraktivitas diluar rumah, dan mengurangi aktivitas diluar rumah pada anak dan lansia," tuturnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved