Pilkada Ketapang 2024

Febriadi Pastikan Adanya Isu Upaya Melawan Kotak Kosong di Pilkada Ketapang Tak Akan Terjadi

Penegasan tersebut disampaikan Febri biasa ia disapa, menanggapi soal munculnya isu elit politik yang ingin memborong semua partai, termasuk Golkar.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Ketua DPD Partai Golkar Ketapang, M. Febriadi. Ia memastikan Partai Golkar akan tetap mengusung kadernya untuk maju di Pilkada Ketapang 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ketua DPD Partai Golkar Ketapang, M Febriadi memastikan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ketapang Tahun 2024 tidak akan terjadi kandidat yang melawan kotak kosong.

Penegasan tersebut disampaikan Febri biasa ia disapa, menanggapi soal munculnya isu elit politik yang ingin memborong semua partai, termasuk Golkar.

Ketua DPRD Kabupaten Ketapang itu pun menegaskan tidak semua partai dapat dibeli dengan uang.

"Tidak semua partai politik itu bisa dibeli dengan uang, apalagi Golkar. Golkar adalah partai yang sangat mempunyai harga diri, partai bermartabat, dan partai yang tidak bisa diobok-obok," kata Febri, Selasa 23 Juli 2024.

Febri meyakini, dalam Pilkada Ketapang, upaya menciptakan politik melawan kotak kosong tidak akan terjadi. Sebab Golkar sendiri tetap mengusung kadernya maju di Pilkada.

Baca juga: Punya Kans Menang Besar, Demokrat Usung Farhan-Leonardus Rantan di Pilkada Ketapang

"Saya yakin tidak ada namanya lawan politik kotak kosong. Karena masih ada Golkar yang mengusung kadernya, kemudian PDIP yang akan mengusung pilihannya dan partai politik lain," ujarnya.

Khusus Golkar, lanjut Febri, akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sehingga, ia memastikan tetap maju di Pilkada Ketapang berdampingan dengan seorang politikus.

"Semua masih proses. Insya Allah bulan depan sebelum tanggal 17 Agustus akan kita umumkan namanya. Yang jelas wakilnya orang dari partai politik," tegasnya.

Saat ditanya apakah pasangan yang dimaksud adalah Ketua DPD Nasdem, Junaidi seperti di unggahan yang tersebar di masyarakat, Febri menyebut bisa saja terjadi.

"Semua masih proses. Semua bisa saja terjadi, karena politik itu dinamis," pungkasnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved