5 Pemuda Pelopor Wakili Kalbar di Tingkat Nasional, Windy Ajak Kabupaten/Kota Dorong Potensi Pemuda
pemilihan Pemuda Pelopor merupakan salah satu program unggulan Kemenpora RI yang bersinergi dengan pemerintah daerah....
Penulis: Anggita Putri | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kepemudaan Oahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari resmi menutup kegiatan seleksi Pemuda Pelopor tingkat provinsi di Hotel Aston, Senin (10/6).
Dalam kesempatan itu, Windy mengajak seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar mendorong potensi pemuda agar terus mengembangkan kepeloporan, dan memberikan karya terbaik. Sehingga akan berdampak pada kesiapan pemuda Kalbar menghadapi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Seperti diketahui, pemilihan Pemuda Pelopor merupakan salah satu program unggulan Kemenpora RI yang bersinergi dengan pemerintah daerah.
Program tersebut mengedepankan kemandirian pemuda, untuk mewujudkan pemuda yang berkapasitas, berkarakter, dan berdaya saing.
“Kepeloporan pemuda adalah akumulasi dari semangat pemuda dalam mengembangkan potensi diri, guna merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas berbagai masalah,” ungkap Windy.
Selain itu, dijelaskannya, kepeloporan pemuda juga harus dilandasi sikap, dan jiwa kesukarelawanan.
Lalu tanggung jawab, dan kepedulian untuk menciptakan sesuatu, dan/atau mengubah gagasan pemikiran.
• Windy Ajak Industri Perhotelan di Kalbar Kurangi Penggunaan Sampah Plastik
Kemudian juga, tindakan, dan perilaku kepeloporan pemuda menjadi suatu karya nyata yang berkualitas, dan dilaksanakan secara konsisten, serta gigih.
“Yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat serta, diakui oleh berbagai pihak, dan pemerintah,” tambahnya.
Windy menyebutkan, ada sebanyak 22 orang pemuda pelopor dari sembilan kabupaten/kota se-Kalbar yang telah mengikuti seleksi Pemuda Pelopor tingkat provinsi yang diselenggarakan Disporapar Kalbar.
Seleksi tersebut berlangsung pada 8-10 Juni 2024 di Hotel Aston Pontianak.
“Sebelum mengikuti tahapan seleksi tingkat provinsi, para peserta ini telah mengikuti tahapan seleksi di tingkat kabupaten/kota masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut Windy menjelaskan, 22 peserta seleksi Pemuda Pelopor sebelumnya telah mengikuti karantina selama tiga hari untuk mengikuti tahapan wawancara langsung di hadapan tim seleksi provinsi.
“Wawancara dilaksanakan guna menggali bidang kepeloporan masing-masing, dari sisi kepemimpinan, kreativitas, keuletan, dan dampak positif terhadap sekitar,” ucapnya.
Windy menerangkan sedikitnya ada lima bidang kepeloporan yang masuk dalam seleksi Pemuda Pelopor tingkat provinsi. Pertama Bidang Pendidikan, yang dilakukan untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Baik melalui pendidikan formal, non formal, maupun informal.
“Yang informal bisa melalui inovasi, metodologi, dan model pembelajaran, media dan alat bantu pembelajaran, teknologi pembelajaran, pengembangan dan pengelolaan, serta pendidikan secara swadaya,” terangnya.
Lalu yang kedua adalah Bidang Seni Budaya. Bertujuan untuk menghasilkan keindahan, dan kesenangan melalui ekspresi jiwa yang dituangkan melalui media seni dalam bentuk karya seni. Bisa berupa seni rupa, seni tari, seni musik, seni peran, dan seni sastra.
“Sedangkan budayanya bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan serta menperkaya khasanah yang sudah ada dari turun temurun, dan diharapkan berkelanjutan, diangkat dari kearifan lokal, filter budaya, dan kekuatan dalam meraih kejayaan bangsa,” paparnya.
Ketiga, Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Lingkungan dan Pariwisata.
Yakni merupakan prakarsa kepeloporan pemuda dalam mengkonversi potensi SDA, lingkungan, dan pariwisata melalui kegiatan-kegiatan penataan, pengolahan, pelestarian, produksi, serta pemasaran.
“Yang bertujuan untuk berkelanjutan SDA, dan lingkungan, serta pengembangan pariwisata yang meningkatkan perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kemudian yang keempat ada Bidang Pangan. Bertujuan untuk pengembangan bidang pangan dengan mengutamakan peningkatan nilai guna, pengolahan, pemanfaatan, serta pengelolaan, dan pemasaran. Termasuk pula meningkatkan kesehatan pangan, dan kecukupan gizi untuk ketahanan pangan nasional.
“Yang akan berdampak pada meningkatnya nilai tambah perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Yang kelima adalah Bidang Inovasi Teknologi.
Dalam rangka upaya nyata pemuda untuk penciptaan, inovasi, pengembangan, dan rekayasa teknologi berbagai bidang yang menghasilkan karya nyata sendiri. Juga memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Adapun pewawancara yang tergabung dalam tim seleksi berasal dari unsur Disporapar, akademisi, pelaku seni budaya, dan juga praktisi pengembangan pemuda. Dimana sangat alot untuk bisa menggali kepeloporan satu peserta, hingga membutuhkan waktu sekitar 90-150 menit per peserta.
Hingga akhirnya diputuskan pemuda pelopor terpilih untuk masing-masing bidang yang berhak mengikuti tahap seleksi di tingkat nasional.
Di Bidang Pendidikan atas nama Ploretina Dessy ET dari Kabupaten Ketapang, bidang Seni Budaya atas nama Riki Kamara dari Kabupaten Sanggau, lalu di bidang PSDA, Lingkungan dan Pariwisata atas nama Margareta Mala dari Kabupaten Kapuas Hulu.
Sementara di bidang Pangan atas nama Biyan Bagus Batuaji asal Kabupaten Sanggau, dan di bidang Inovasi Teknologi atas nama Syekh Arpi Ageng asal Kabupaten Kubu Raya.
Windy optimis lima pemuda pelopor tingkat provinsi yang selanjutnya akan mengikuti seleksi di tingkat nasional itu, akan mampu menunjukan karya kepeloporan terbaiknya di hadapan tim seleksi nasional.
Dan tentu diharapkan dapat meraih prestasi terbaik demi Kalbar.
“Lima Pemuda Pelopor yang terpilih di tingkat provinsi ini nantinya akan mengikuti seleksi tingkat nasional,” kata Windy.
Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, Windy berharap dapat menjadi pemantik bagi bibit-bibit pemuda pelopor lainnya, untuk semakin termotivasi dalam berkarya, berinovasi, serta berkreasi dengan semangat pengabdian tinggi kepada bangsa, dan negara.
Ia juga menegaskan kepada kabupaten/kota yang tahun ini belum mengirimkan utusan, agar mulai dari sekarang melakukan upaya penggalian potensi kepeloporan pemuda di daerah masing-masing.
Sehingga pada tahun depan dapat mengirimkan pemudanya di ajang ini,”ucapnya.
Kedepan, Disporapar mengusulkan untuk menambahkan kepeloporan dibidang kesehatan.
Hal ini sangat relevan dengan program pemerintah untuk menurunkan angka stunting dalam rangka mendukung terwujudnya generasi emas 2045. (*)
Pemprov Kalbar Gaungkan Gema Emas 2045 Lewat Film Pendek Langkah Kedua |
![]() |
---|
Pemprov Kalbar Luncurkan Senam, Jadi Gerakan Bersama Wujudkan Gema Emas 2045 |
![]() |
---|
Inovasi Branding Wisata Melalui Media Sosial |
![]() |
---|
254 Tahun Kota Pontianak, Kreativitas Warga Diwadahi Lewat Sayembara Logo |
![]() |
---|
Disporapar Pontianak Tanggapi Permasalahan Royalti, LMKM Perlu Lakukan Sosialisasi Dini Agar Sepaham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.