5 Pemuda Pelopor Wakili Kalbar di Tingkat Nasional, Windy Ajak Kabupaten/Kota Dorong Potensi Pemuda
pemilihan Pemuda Pelopor merupakan salah satu program unggulan Kemenpora RI yang bersinergi dengan pemerintah daerah....
Penulis: Anggita Putri | Editor: Mirna Tribun
“Yang informal bisa melalui inovasi, metodologi, dan model pembelajaran, media dan alat bantu pembelajaran, teknologi pembelajaran, pengembangan dan pengelolaan, serta pendidikan secara swadaya,” terangnya.
Lalu yang kedua adalah Bidang Seni Budaya. Bertujuan untuk menghasilkan keindahan, dan kesenangan melalui ekspresi jiwa yang dituangkan melalui media seni dalam bentuk karya seni. Bisa berupa seni rupa, seni tari, seni musik, seni peran, dan seni sastra.
“Sedangkan budayanya bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan serta menperkaya khasanah yang sudah ada dari turun temurun, dan diharapkan berkelanjutan, diangkat dari kearifan lokal, filter budaya, dan kekuatan dalam meraih kejayaan bangsa,” paparnya.
Ketiga, Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Lingkungan dan Pariwisata.
Yakni merupakan prakarsa kepeloporan pemuda dalam mengkonversi potensi SDA, lingkungan, dan pariwisata melalui kegiatan-kegiatan penataan, pengolahan, pelestarian, produksi, serta pemasaran.
“Yang bertujuan untuk berkelanjutan SDA, dan lingkungan, serta pengembangan pariwisata yang meningkatkan perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kemudian yang keempat ada Bidang Pangan. Bertujuan untuk pengembangan bidang pangan dengan mengutamakan peningkatan nilai guna, pengolahan, pemanfaatan, serta pengelolaan, dan pemasaran. Termasuk pula meningkatkan kesehatan pangan, dan kecukupan gizi untuk ketahanan pangan nasional.
“Yang akan berdampak pada meningkatnya nilai tambah perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Yang kelima adalah Bidang Inovasi Teknologi.
Dalam rangka upaya nyata pemuda untuk penciptaan, inovasi, pengembangan, dan rekayasa teknologi berbagai bidang yang menghasilkan karya nyata sendiri. Juga memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Adapun pewawancara yang tergabung dalam tim seleksi berasal dari unsur Disporapar, akademisi, pelaku seni budaya, dan juga praktisi pengembangan pemuda. Dimana sangat alot untuk bisa menggali kepeloporan satu peserta, hingga membutuhkan waktu sekitar 90-150 menit per peserta.
Hingga akhirnya diputuskan pemuda pelopor terpilih untuk masing-masing bidang yang berhak mengikuti tahap seleksi di tingkat nasional.
Di Bidang Pendidikan atas nama Ploretina Dessy ET dari Kabupaten Ketapang, bidang Seni Budaya atas nama Riki Kamara dari Kabupaten Sanggau, lalu di bidang PSDA, Lingkungan dan Pariwisata atas nama Margareta Mala dari Kabupaten Kapuas Hulu.
Sementara di bidang Pangan atas nama Biyan Bagus Batuaji asal Kabupaten Sanggau, dan di bidang Inovasi Teknologi atas nama Syekh Arpi Ageng asal Kabupaten Kubu Raya.
Windy optimis lima pemuda pelopor tingkat provinsi yang selanjutnya akan mengikuti seleksi di tingkat nasional itu, akan mampu menunjukan karya kepeloporan terbaiknya di hadapan tim seleksi nasional.
Pemprov Kalbar Gaungkan Gema Emas 2045 Lewat Film Pendek Langkah Kedua |
![]() |
---|
Pemprov Kalbar Luncurkan Senam, Jadi Gerakan Bersama Wujudkan Gema Emas 2045 |
![]() |
---|
Inovasi Branding Wisata Melalui Media Sosial |
![]() |
---|
254 Tahun Kota Pontianak, Kreativitas Warga Diwadahi Lewat Sayembara Logo |
![]() |
---|
Disporapar Pontianak Tanggapi Permasalahan Royalti, LMKM Perlu Lakukan Sosialisasi Dini Agar Sepaham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.