Selaras dengan Pemprov Kalbar, Pemkab Mempawah Komitmen Turunkan Angka Stunting

Ismail juga mengatakan peran posyandu untuk dapat lebih maksimal, selain itu memerlukan program yang tidak hanya membawa makan satu kali saja.

Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail saat menghadiri pelaksanaan High Level Meeting Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, yang dilaksanakan di Ballroom Cendana Hotel Mercure Pontianak, Senin 27 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail menghadiri pelaksanaan High Level Meeting Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, yang dilaksanakan di Ballroom Cendana Hotel Mercure Pontianak, Senin 27 Mei 2024.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson serta dihadiri Bupati dan Walikota se-Kalimantan Barat, Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kesehatan serta tamu undangan lainnya.

Ismail dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Mempawah selaras dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Mempawah.

"Berbagai program telah dilaksanakan untuk langkah-langkah menekan angka Stunting, salah satunya dengan berkolaborasi dengan berbagai instansi lintas sektoral," ujar Ismail.

Kemenag Mempawah Libatkan Penyuluh Agama Islam Ikut Cegah Stunting

Ismail juga mengatakan peran posyandu untuk dapat lebih maksimal, selain itu memerlukan program yang tidak hanya membawa makan satu kali saja, namun perlu rutinitas selama 3 bulan, sehingga dapat meningkatkan kecukupan gizi dalam mengatasi stunting.

"Selanjutnya diperlukan program berkelanjutan dalam mencukupi kebutuhan gizi untuk mengatasi stunting," ujarnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan kita harus mampu menekan angka stunting menjadi 14 persen sehingga perlu bekerja secara maksimal.

"Terlebih ada beberapa Kabupaten yang memerlukan kerja lebih keras untuk mencapai angka 14 persen," tegas Harisson.

Cek Kesehatan Personel, Polres Mempawah Gelar Rikkes Berkala

Harisson juga menyampaikan ada beberapa penyebab stunting, diantaranya karena kurangnya asupan gizi, selain itu karna pola hidup bersih yang tidak dijalankan dengan baik sehingga menyebabkan balita mudah untuk terkena penyakit.

"Kesenjangan ekonomi dan sistem pangan yang belum mantab menjadi penyebab dasar terjadinya stunting,” ujarnya.

Harisson juga menyebutkan menciptakan pemukiman yang sehat, jamban yang sehat serta kecukupan gizi dan imunisasi dapat meminimalisir terjadi stunting.

Pj Gubernur menuturkan bahwa perlunya intervensi menyangkut asupan gizi yang kurang, yaitu dengan program orang tua asuh dimana setiap pegawai memberikan sumbangan uang untuk balita penderita stunting dan dapat diteruskan ke tingkat Kabupaten dan kota.

"Terimakasih atas kerjasama ini, semoga target sebesar 14 persen dapat tercapai," ujarnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved