Pj Bupati Mempawah: Anggota PPS Harus Jaga Netralitas Sebagai Penyelenggara di Pilkada 2024

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail mengucapkan selamat kepada 201 orang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang baru saja dilantik oleh KPU Kabupaten Mempawah untuk mensukseskan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang.

Ucapan tersebut disampaikan Ismail ketika menghadiri Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji anggota PPS tingkat Kelurahan dan Desa se-Kabupaten Mempawah, di Gedung Mempawah Convention Center (MCC), Minggu 26 Mei 2024 sore.

"Selamat kepada rekan-rekan PPS yang dilantik. Amanah yang diberikan ini merupakan suatu kebanggan buat rekan-rekan yang terpilih. Maka dari itu jalankan amanah ini dengan sebaik-baik mungkin," ujar Ismail.

Ismail menyampaikan, pada Februari 2024 lalu kita semua telah sukses melaksanakan Pemilu serentak untuk Pilpres dan Pileg.

"Kesuksesan Pemilu yang kita laksanakan pada 14 Februari 2024 lalu merupakan hasil kerjasama seluruh unsur yang ada di Kabupaten Mempawah, sehingga hal ini diharapkan dapat dilanjutkan kembali dalam seluruh proses Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 pada bulan November mendatang," ujar Ismail.

• KPU Mempawah Lantik 201 Anggota PPS untuk Sukseskan Pilkada November 2024 Mendatang

Ismail juga menyampaikan Pemilihan Kepala Daerah langsung merupakan perwujudan demokrasi di tingkat lokal.

Dikatakan Ismail, harapan dari sebuah proses Pemilihan Kepala Daerah adalah terpilihnya kepala daerah yang ideal, pemimpin yang mengedepankan kepentingan rakyat, amanah serta bersungguh-sungguh membangun daerah.

"Untuk mendapatkan itu diperlukan proses yang jujur, adil dan transparan," tegasnya.

Dengan demikian, Ismail berharap anggota PPS merupakan garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

"Di tangan rekan-rekan PPS inilah tersimpan harapan akan berlangsungnya pilkada yang bermartabat," ujar Ismail.

Ismail melanjutkan tugas ini merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan dengan sebaik baiknya.

"Paling penting tetap jaga netralitas sebagai penyelenggara, jangan sampai kehilangan kepercayaan masyarakat sehingga menciptakan stigma yang buruk bagi penyelenggaraan demokrasi, jangan sampai kedaulatan rakyat dalam menyeleksi pemimpinnya terdistorsi dan tercederai oleh aspek-aspek prosedural dan teknis," pesan Ismail.

"Bekerja maksimal dan bersikap profesional serta tetap jaga integritas sebagai penyelenggara pemilu, berikan pelayanan yang adil dan setara kepada semua peserta," lanjutnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini