Satono Buka Gawai Naik Dango, Sebut Sambas Beragam Suku Bangsa dengan Populasi Besar

Dia menjelaskan, banyaknya penduduk Kabupaten Sambas yang menempati populasi kedua di Kalbar harusnya bukan sekadar angka statistik.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
Bupati Sambas Satono memukul gong sebanyak 7 kali sebagai tanda dibukanya secara resmi Gawai Naik Dango ke-XVII Kabupaten Sambas, di Ramin Bantang Ne' Riuh Sungai Rambah, Sambas, Minggu 26 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas Satono membuka secara resmi Gawai Naik Dango ke-XVII Kabupaten Sambas di rumah adat Dayak Ramin Bantang Ne' Riuh Sungai Rambah, Kecamatan Sambas, Sambas, Minggu 26 Mei 2024.

Pada kesempatan itu, Bupati Satono mengatakan Kabupaten Sambas merupakan daerah yang strategis dan memiliki potensi besar. Di dalamnya hidup penduduk dengan populasi besar dan heterogen.

"Kapal Kabupaten Sambas begitu besar dihuni oleh banyak penduduk. Penduduk yang multi etnis, multi agama, banyak suku bangsa yang berada dalam naungan kapal Sambas," kata Bupati Satono.

Dia menjelaskan, banyaknya penduduk Kabupaten Sambas yang menempati populasi kedua di Kalbar harusnya bukan sekadar angka statistik.

Namun bagaimana seiiring berjalannya waktu Sambas terus memperlihatkan kemajuan daerah.

Baca juga: Bupati Satono Membuka Gawai Naik Dango Ke-XVII Kabupaten Sambas

"Populasi penduduk Sambas terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat. Tentu padatnya penduduk, warga Sambas yang menduduki posisi kedua di Kalbar bukan hanya sekedar jumlah populasi. Tetapi dapat kita lihat bersama dari hari ke hari, minggu ke minggu, tahun ke tahun ditambah hari ini bukan seperti yang dulu lagi," katanya.

Beberapa tahun ke belakang, imbuh dia, Sambas memang dikenal dengan sebutan kota mati. Namun dirinya dapat pastikan saat ini Sambas telah menjadi maju dan berkemajuan yang sangat dinamis.

"Pada pencapaian akhir tahun 2023 di Kabupaten Sambas, indeks pembangunan manusia atau IPM Sambas sangat melesat, menjadi nomor satu tertinggi antara 12 kabupaten yang ada di Kalbar," ungkapnya.

Tidak berhenti di situ, Indeks Desa Membangun (IDM) dari jumlah 195 desa hari ini sudah lebih kurang 108 desa di Kabupaten Sambas sudah menjadi desa berstatus mandiri. Lanjut dia, tidak ada lagi desa tertinggal di Sambas.

"Untuk provinsi Kalimantan Barat, Sambas menjadi daerah penyumbang tertinggi di indeks desa membangun. Bahkan pertumbuhan ekonomi dari 3 tahun yang lalu sebelum dilantik kondisi pertumbuhan ekonomi minus 2,0 persen. Namun hari ini laju pertumbuhan ekonomi berada pada posisi 4,69 persen," terangnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved