Pilgub Kalbar 2024

Sutarmidji-Norsan di Pilgub Kalbar 2024: Gagas Bersama Lanjutkan hingga Bicara Pemekaran Kapuas Raya

Sutarmidji menyatakan kalau keduanya sudah mengantongi dukungan dari sejumlah partai.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2018-2023, Sutarmidji dan Rian Norsan usai ngopi bersama di Aming Kopi, Hutan Kota, Jl Veteran, Minggu 19 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mantan Gubernur dan Mantan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2018-2023 Sutarmidji dan Ria Norsan resmi maju berdampingan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar 2024 mendatang.

Kepastian tersebut ditegaskan keduanya kepada wartawan usai ngopi bersama di Aming Coffee Hutan Kota, Jl Veteran, Minggu 19 Mei 2024 pagi.

Pada kesempatan itu, Sutarmidji dan Ria Norsan tampak mengenakan baju bertuliskan 'Bersama Lanjutkan'.

Sembari menikmati secangkir kopi dan makanan ringan, keduanya tampak berbincang-bincang.

Soal Kemungkinan Kembali Dukung Sutarmidji - Ria Norsan di Pilgub 2024, NasDem Kalbar : Insya Allah

Sudah Penuhi Ambang Batas

Sutarmidji menyatakan kalau keduanya sudah mengantongi dukungan dari sejumlah partai.

Dan bahkan menurutnya sudah memenuhi syarat minimal dukungan jumlah kursi atau ambang batas.

Dengan demikian, maka keduanya dapat dipastikan sudah mengantongi tiket untuk kembali maju sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilgub Kalbar 2024.

"Kalau untuk partai kita berani bicara di sini, sepakat di sini, karena kita ya minimal untuk maju bersama ini sudah siap," ujarnya

Namun demikian, tegas Midji, keduanya tetap terus bicara dengan partai-partai lain untuk memaksimalkan semua potensi dukungan.

"Cuma ya kita masih terus bicara mematangkan dengan partai-partai lain," tegasnya.

Kembali Maju Bersama, Ini Jawaban Sutarmidji - Ria Norsan Soal Pemekaran Provinsi Kapuas Raya

Alasan Kembali Duet

Sutarmidji menjelaskan ada beberapa hal yang harus dituntaskan dalam membangun Kalbar menjadi alasan kuat keduanya untuk kembali berpasangan.

Salah satunya yang jadi target keduanya adalah menyelesaikan pembangunan jalan-jalan provinsi.

"Jadi waktu yang lalu ketika kita jadi gubernur dan wakil gubernur itu kondisi jalan baru hampir 50 persen, tapi sekarang sudah 80 persen, artinya 5 tahun pertama kita bisa selesaikan 30 persen," ujarnya.

"Nah insyaallah kalau kita terpilih kembali yang 20 persen itu selesai," tegasnya.

Kemudian di sektor kesehatan, meski dirasa sudah lumayan baik namun menurut Midji masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.

"Saya melihat yang perlu kita lakukan itu kalau bidang kesehatan menambah peserta BPJS bagi masyarakat yang tidak mampu," ucapnya.

"Karena saya lihat di rumah sakit itu kalau sudah sakit masih ada yang ribut tidak punya BPJS, artinya masih tidak tercover semua," jelasnya.

Sedangkan di sektor pendidikan, Midji menyatakan masih banyak lulusan SMP yang putus sekolah, atau tidak melanjutkan ke jenjang SMA.

"Kita masih butuh antara 50 sampai 70 SMA/SMK di Kalbar, itu yang akan kita tuntaskan, sehingga peluang untuk belajar itu ada, masalahnya tinggal melaksanakan atau tidak," katanya.

"Komitmen pendidikan gratis untuk sekolah negeri itu tetap, tinggal kita kembangkan di ranah swasta untuk mereka yang tidak mampu, kami maunya itu bisa terwujud di masa pemerintahan saya dan Pak Ria Norsan kalau kami terpilih lagi jadi gubernur dan wakil gubernur," tandasnya.

Sementara itu, Ria Norsan juga menyatakan alasan yang senada.

"Mudah-mudahan ke depan masih bisa bersama untuk melanjutkan pembangunan yang masih mungkin kurang," tuturnya.

"Yang kurang akan kami tambah, yang belum baik akan kami perbaiki, yang sudah baik akan kami tingkatkan, ini untuk masyarakat Kalbar kedepannya yang lebih baik dan lebih sejahtera," tambahnya.

Sutarmidji-Ria Norsan Kembali Maju Bersama, Pengamat Politik Kalbar: Keduanya Figur yang Kuat

Menurut Norsan, selama 5 tahun menjabat pada periode pertama keduanya sudah menjalankan tugas dengan baik.

"Kalbar ini, apa yang sudah kami perbuat 5 tahun ini alhamdulilah kan tidak keributan, tidak ada ini itu kan," sebutnya.

"Ya biasa lah yang namanya kurang, kenapa kurang? Karena memang anggarannya kecil daerahnya luas," sambungnya.

"Ibarat kalau kita pakai selimut, kepala ditutup kaki nampak, kaki tutup kepala nampak," katanya.

Norsan menegaskan kedepannya jika kembali terpilih keduanya akan mencari formula yang tepat untuk menutupi lubang-lubang yang masih terbuka.

"Apakah kita istilahnya lebih intens lobi-lobi ke pusat untuk cari tambahan dana pembangunan," paparnya.

"Terutama masalah infrastruktur jalan, jalan kan masih banyak kekurangan, namun dari sebelum kami menjabat dan setelah menjabat ada perbaikan lah, seperti tadinya itu jalan dari Ketapang ke Kayong Utara, Siduk ke Sukadana, itu kan berapa jam dulu kalau orang mau melahirkan lahiran di jalan dia, sekarang sudah mulus alhamdulillah, kemudian kita mulai buka jalan dari Perawas itu insyaallah dari Pontianak ke Kayong Utara itu bisa 6 setengah jam saja," tandasnya.

Bicara soal Pemekaran Provinsi Kapuas Raya

Tak hanya itu, Sutarmidji dan Ria Norsan turut bicara soal pemekaran Provinsi Kapuas Raya.

Keduanya kompak menuturkan yang jadi penghambat utama upaya pemekaran Provinsi Kapuas Raya adalah moratorium pemekaran daerah otonomi baru (DOB) yang belum dicabut oleh pemerintah pusat hingga saat ini.

Upaya pemekaran Provinsi Kapuas Raya ini pun turut menjadi salah satu alasan keduanya memutuskan untuk kembali maju bersama pada Pilgub tahun ini.

Untuk diketahui, pemekaran Provinsi Kapuas Raya adalah salah satu janji kampanye keduanya ketika maju pada Pilgub Kalbar 2018 silam.

Namun demikian, menurut Sutarmidji, terkait dengan pemekaran Provinsi Kapuas Raya ini, hal-hal yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalbar semuanya sudah dilaksanakan ketika keduanya menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Kalau Kapuas Raya itu Ampresnya (Amanat Presiden) kalau nggak salah kan sudah, dengan 17 itu, zaman Pak SBY pun sudah, tapi karena pusat hanya untuk penanganan Papua, jadi yang lainnya belum," ujarnya.

"Bukan dari kita, tapi memang kewenangan pemekaran itu ada pada pusat, kita sih kalau yang kewenangan kita sudah," jelasnya.

Sementara itu, Ria Norsan menegaskan jika moratorium DOB sudah dibuka maka pemekaran Provinsi Kapuas Raya akan lebih mudah diwujudkan.

"Kenapa Papua bisa? Karena Papua itu daerah khusus, kita bukan," ucapnya.

"Insyaallah kalau dibuka DOB besok, besok bisa kita mekarkan, nah kira-kira gitu," pungkasnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved