Berita Viral

Remaja Putri di Pontianak Timur Dirudapaksa Tetangga saat Belanja, KPPAD Kalbar Ungkap Kronologi

Kasus itupun sempat menghebohkan Kota Pontianak lantaran keluarga korban yang emosi karena mengetahui hal itu mendatangi rumah pelaku.

|
Penulis: Ferryanto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Komisioner KPPAD Kalbar Nani Wirdayani saat memberikan keterangan terkait dugaan kasus rudapaksa remaja putri di Pontianak Timur, Senin 20 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seorang remaja putri berusia 14 tahun di Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak diduga menjadi korban rudapksa oleh tetangganya sendiri.

Kasus ini sempat menghebohkan warga Kota Pontianak di media sosial lantaran keluarga korban yang emosi karena mengetahui hal itu mendatangi rumah pelaku hingga keributan terjadi.

Komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat Nani Wirdayani menyampaikan pihaknya telah menindaklanjuti kasus tersebut.

Kronologi Gadis SMP di Suhaid Kapuas Hulu Dirudapaksa 8 Pemuda, Berawal dari Diajak Ngobrol

Berdasarkan keterangan keluarga dan korban kepada KPPAD, peristiwa  itu terjadi beberapa hari lalu.

Dimana korban berbelanja ke rumah terduga pelaku yang tak jauh dari rumahnya.

Saat itulah korban dipaksa oleh pelaku masuk ke rumah dan dirudapaksa.

Nanik menjelaskan, terdapat lebih dari satu pria yang diduga terlibat kasus ini.

Kasus ini sendiri terkuak dijelaskan Nanik saat pihak keluarga mengamati perubahan sikap dari korban selama beberapa hari, korban terlihat murung dan sedih.

Saat keluarga menanyai korban, dan korban pun berani bercerita bahwa ia telah disetubuhi.

Namun, pihaknya masih belum dapat memberikan penjelasan rinci terkait hal tersebut.

"Untuk korban sudah di visum dan hasilnya positif," ujar Nani saat ditemui di Kantor KPAD Kalbar, Senin 20 Mei 2024.

Harisson soal Kasus Rudapaksa di Suhaid Kapuas Hulu: Pastikan Korban dapat Perlindungan

Saat ini dikatakan Nanik korban masih tampak sangat trauma dengan peristiwa yang dialaminya, tidak hanya itu pihak keluarga juga merasakan hal yang sama

"Pagi tadi kami melakukan kunjungan dan terlihat korban masih takut, sehingga kami lakukan pendekatan ke keluarga, dan dalam ini kami KPPAD akan fokus mendampingi korban," tuturnya.

Segera pihaknya akan fokus melakukan pengecekan kesehatan terhadap korban, lalu melakukan pendamping hukum hingga kasus ini Inkrah.

"Yang pertama kita akan fokus cek kesehatan, lalu pendamping hukum, dan kami ingin memastikan bahwa kasus ini hingga inkrah di Pengadilan, lalu kami akan melakukan akan melakukan konseling, baik psikologi klinis hingga trauma healling," jelasnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved