Hari Thalasemia, Ketua POPTI Kalbar Bagikan Pengalamannya di Webinar Nasional Bersama Wamenkes
Diketahui, Kemenkes menggelar berbagai kegiatan dalam peringatan tersebut salah satunya webinar nasional.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari mendapatkan kesempatan istimewa dalam peringatan Hari Talasemia Sedunia 2024 yang digelar kementrian kesehatan (Kemenkes) pada Rabu 8 Mei 2024.
Diketahui, Kemenkes menggelar berbagai kegiatan dalam peringatan tersebut salah satunya webinar nasional.
Windy menjadi satu-satunya Ketua POPTI Provinsi di Indonesia yang diundang dalam agenda yang dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.
Kehadiran Windy dalam momentum tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi POPTI se Indonesia terutama dalam memutus mata rantai Talasemia. Apalagi Windy telah menerbitkan buku berjudul, Tekad Bunda Merawat Asa: Perjuangan Windy Prihastari Harisson dalam Menghadapi Talasemia
Pada webinar bersama Wamenkes Dante, Windy pun turut menceritakan pengalaman dan kisahnya dalam perawatan dan pendampingan penyandang Talasemia yang juga dimuat dalam buku tersebut. Ia menginginkan hadirnya buku itu dapat memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat terutama untuk memutur mata rantai Talasemia di Kalbar.
"Buku ini bercerita bagaimana perjuangan untuk memperkenalkan Talasemia kepada masyarakat awam yang belum mengerti tentang Talasemia, dan bagaimana mengedukasi, memberikan informasi bahwa Talasemia ini harus dicegah," ungkap Windy di hadapan Wamenkes Dante.
• IKBM Kalbar Gelar Halal Bihalal bersama Pengurus di Qubu Resort Kubu Raya
Windy pun menceritakan upaya kolaborasi yang dilakukan oleh POPTI Kalbar bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dalam penanganan Talasemia. Selama ini menurutnya Pemprov Kalbar yang selalu mendukung pihaknya, dalam rangka sosialisasi, dan pelayanan tata laksana bagi anak-anak penyandang Talasemia.
Hal tersebut bahkan telah dirasakan sejak masa kepemimpinan Gubernur Kalbar periode 2018-2023 Sutarmidji.
Dengan memberikan perhatian kepada anak-anak Talasemia, untuk memberikan pelayanan.
Seperti rumah sakitku rumah keduaku di RSUD Soedarso, itu menjadi inovasi yang bahkan mendapatkan penghargaan dari KemenPAN-RB.
“Anak-anak Talasemia dapat melakukan transfusi tidak seperti di rumah sakit, tetapi di rumahnya sendiri, karena itu (harus) berlangsung seumur hidup," terangnya.
Kemudian bantuan obat-obatan juga selalu menjadi perhatian pemerintah.
Seperti filter blood untuk proses transfusi darah, yang belum tertanggung di BPJS Kesehatan, selalu disediakan Pemprov untuk anak anak Talasemia.
"Saya juga berterimakasih kepada Bapak Pj Gubernur Bapak Harisson karena telah mendukung percepatan pelayanan kepada anak-anak talasmeia. Sehingga anak Talasemia yang berada di luar Kota Pontianak tidak perlu datang ke sini untuk transfusi atau mengambil obat," papar Windy.
• Dansatbrimob Polda Kalbar Lakukan Pengecekan Kelengkapan Kendaraan Personel
Dihadapan Wamenkes Dante, Windy pun mengungkapkan kolaborasi gencar yang dilakukan POPTI Kalbar dan Pemprov Kalbar terutama dalam memutus mata rantai Talasemia.
Syukuran Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Polres Sanggau Dorong Inovasi Menuju Lalu Lintas Modern |
![]() |
---|
Polres Kubu Raya Ungkap Kasus Pencurian Gereja, Pelaku Sempat Melawan Saat Ditangkap |
![]() |
---|
Lewat GEMA EMAS 2045, Windy Ajak Generasi Muda Kalbar Wujudkan Indonesia Maju |
![]() |
---|
Kafilah Mempawah Raih Juara Umum MTQ ke-33 Kalbar, Disambut Meriah di Rumah Dinas Bupati |
![]() |
---|
Pemprov Kalbar Komitmen Dalam Upaya Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.