Warga Tandu Ibu yang Akan Melahirkan, Kades Dange Aji Beberkan Penyebabnya

Dijelaskan Kades, ibu yang akan melahirkan tersebut terpaksa di tandu karena mobil memang tidak bisa masuk ke kampung mereka, karena akses jalan tanah

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WARGA
Wanita hamil yang terpaksa ditandu untuk dibawa ke RSUD karena akses jalan untuk kendaraan roda empat ke kampung mereka tidak bisa dilalui. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Beredar di Media Sosial (Medsos) video sekelompok warga dari Dusun Dange Pijang, Desa Dange Aji, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak sedang membawa tandu terbuat dari bambu.

Dari keterangannya menyatakan bahwa mereka sedang membawa seorang ibu yang akan melahirkan. Pasien terpaksa ditandu karena kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke kampung mereka.

Kades Dange Aji yakni Roma ketika dihubunggi Tribun membenarkan bahwa yang akan melahirkan adalah warganya.

"Iya benar, itu warga saya yang mau melahirkan. Video mereka menandu itu hari Kamis (25 April 2024) kemarin," ujarnya pada Jumat 26 April 2024.

Dijelaskan Kades, ibu yang akan melahirkan tersebut terpaksa di tandu karena mobil memang tidak bisa masuk ke kampung mereka, karena akses jalan tanah kuning yang rusak parah dan ada jembatan yang putus.

Kabag SDM Polres Landak Umumkan Rekmin Awal Penerimaan Calon Siswa Polri 2024

Sebetulnya dari Dange Aji bisa saja dibawa ke Puskesmas Serimbu di Ibu Kota Kecamatan Air Besar.

Tapi karena terkendala jalan tadi, jadi dialhkan ke jalur lain untuk di bawa langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak.

"Jadi mereka menandu dari Dusun Dange Pijang menuju Begandong, Desa Tenguwe. Dari Begandong baru pakai mobil ke RSUD. Mereka menandu dari jam 9an pagi, dan tiba di Begandong sekitar jam 2 siang," jelasnya.

Roma menuturkan, tapi Puji Tuhan sang ibu akhirnya bisa melewati proses persalinan di RSUD Landak dengan selamat.

"Iya, proses melahirkannya berjalan lancar. Sebelumnya sempat kata bidan kampung bahwa tangan bayinya sudah keluar," ucap dia.

Diakui Kades, masalah keberadaan bidan memang menjadi PR pihaknya di Desa. Sebab sudah beberapa kali mengajukan untuk menempatkan bidan di kampung mereka, tapi belum direalisasikan.

Sementara ini hanya ada tenaga medis bidang perawat yang ada di kampung.

"Kalau perawat ada dua orang, mereka bergiliran stanbay di kampung. Kalau bidan memang belum ada, karena bidan hanya ada di Puskesmas Serimbu," ungkapnya.

Ditanya mengapa tidak mendatangkan bidan dari Puskesmas Serimbu untuk proses persalinan di kampungnya.

Kades menyampaikan bahwa sekarang sudah dilarang melahirkan di kampung, harus di Puskesmas atau Rumah Sakit.

Dengan adanya kejadian ini, dirinya berharap segera ada solusi dari pihak-pihak terkait untuk memikirkan juga nasib warga masyarakatnya.

Beruntung kali ini ibu yang melahirkan tersebut bisa ditanggani dengan baik dan selamat. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved