Serahkan Bantuan, Windy Bertemu Anak Stunting Hingga Anak Tanpa Anus di Siantan Hilir

Windy menekankan dalam pemberikan Mpasi harus menekankan pada tiga komponen yang mengandung karbohidrat, protein hewani, dan lemak.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat , Windy Prihastari saat berkunjung dan bertemua anak-anak stunting dan anak Paud binaan PKK di Posyandu Anggrek, di Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Senin 8 April 2024. 

“Ini cukup karena yang kita bantu ini anak-anak baduta, dan kita berikan selama tiga bulan berturut-turut,” ujarnya.

Selain itu, orang tua asuh bisa memberikan bantuan berupa bahan untuk membuat Mpasi yang mengandung tiga komponen utama yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak.

“Mereka (orang tua asuh) harus ikut turun melakukan pemantauan atau monitoring tumbuh kembang anak asuh stunting, bukan hanya memberikan donasi saja. Tapi setiap bulan mereka harus pantau,” ujarnya.

Windy mengajak untuk seluruh stakeholder terkait bisa ikut andil dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Kalbar.

Penanganan stunting di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mampu menunjukkan progres yang positif. Pada 2024 ini Kalbar berhasil keluar dari 12 provinsi dengan kategori stunting tertinggi di Indonesia. Dengan penurunan sebesar 3,3 persen kini stunting Kalbar berada pada angka 24,5 persen.

Hasil tersebut didapat berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis beberapa waktu belakangan. Kalbar berhasil unggul diatas 16 provinsi lainnya di Indonesia. Bahkan stunting Kalbar berada jauh Provinsi Papua Tengah yang kini berada di angka 39,4 persen. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved