Hadirkan Rumah Gesit Mempawah, Gemawan Ajak Bangun Gerakan Kolaborasi

Hermawansyah menyebut, perubahan sosial yang hendak Gemawan utarakan tentu akan memiliki hubungan erat dengan dinamika percakapan sosial di masyarakat

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Diskusi ringan bersama aktivis, mahasiswa, pelajar, di Rumah Gesit Mempawah yang baru di launching Gemawang, Sabtu 30 Maret 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dewan Pengurus Gemawan Hermawansyah mengatakan, hadirnya Rumah Gesit Mempawah diharapkan dapat menjadi ruang terbuka yang bisa digunakan untuk saling bertukar pikiran, belajar, bermain, dan menggagas ide-ide bersama yang akhirnya melahirkan berbagai pesan serta gerakan kolaboratif, Sabtu 30 Maret 2024.

Rumah Gesit Mempawah yang baru saja dilaunching Gemawang ini berada di Jalan GM Taufik (Samping Surau Miftahul Jannah), Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Hermawansyah menyebut, perubahan sosial yang hendak Gemawan utarakan tentu akan memiliki hubungan erat dengan dinamika percakapan sosial di masyarakat lokal.

"Mempawah misalnya, salah satu kabupaten yang menjadi wilayah aktivitas Gemawan sejak beberapa tahun silam, melalui perjumpaan dengan berbagai aktor multi-segmen di lapangan, dapat direkam ragam isu dan perkembangannya di Mempawah," singgungnya.

Menurutnya, ruang-ruang dialog mesti dibuka dalam rangka memetakan keadaan dan modalitas guna merumuskan peta jalan perbaikannya.

Baca juga: Persiapan Idul Fitri, Kodim 1201/Mempawah Akan Gelar Bazar Murah Ramadan Pada 2-3 April 2024

"Selama kita mau berkolaborasi, duduk bersama dan berdiskusi, solusi pasti hadir," ujarnya.

Lebih lanjut, Wawan sapaan akrabnya, menambahkan bahwa ada tiga modal kehidupan yang dimiliki dalam diri setiap insan, yakni kepercayaan diri, argumentasi, dan imajinasi.

"Tiga modal dasar ini jadi pijakan awal kita untuk melahirkan inovasi di tengah situasi disrupsi," ujarnya.

Kepercayaan diri, jelas Wawan, merupakan wujud keyakinan bahwa kita mampu menghadapi tantangan zaman.

"Seberat apapun tantangan, ketika kita memiliki kepercayaan diri, plus keyakinan yg tinggi, maka energi perubahan akan terkonsolidasi. Sebagaimana yang dikatakan Bung Karno, (Jika kita memiliki keyakinan kuat didalam hati, maka alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya)," ujar Wawan mengutip perkataan sang Proklamator Kemerdekaan RI.

Kemudian, argumentasi kata Wawan adalah menguji kemampuan mengolah pengetahuan yang dimiliki di ruang-ruang publik.

"Pengetahuan selalu baru, maka pengetahuan yang kita punya harus selalu diuji agar senantiasa update," terangnya.

Sementara imajinasi kata Wawan, adalah kemampuan berpikir kreatif.

"Berpikir kritis adalah kemampuan mengurai masalah. Setelah berpikir kritis, selanjutnya adalah menemukan solusinya. Ini yang disebut sebagai berpikir kreatif," tambahnya tutupnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved